Mengusung tagline ‘To make travel more accessible for all Indonesians’, perusahaan yang identik dengan warna oranye ini telah terhubung dengan lebih dari 7.000 hotel, 20.000 rute penerbangan, 1.600 rute kereta api, dan Kereta Api Bandara (Railink). 

 

Data yang ada menunjukkan, Pegipegi pertama kali diresmikan pada 7 Mei 2012 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu. Saat itu, Pegipegi didirikan dengan dukungan dari tiga perusahaan, yakni Recruit Holdings, Altavindo, dan PT Alternative Media (AMG).

 

Pegipegi awalnya hanya berfokus pada lini bisnis pemesanan hotel. Namun pada Mei 2013, startup ini mulai menerima pesanan untuk tiket perjalanan udara atau pesawat. Pada Juli 2015, Pegipegi memperkenalkan aplikasi berbasis Android yang bisa didapatkan dengan mengunduhnya di Google Play. Beberapa bulan kemudian, barulah Pegipegi memperkenalkan aplikasi berbasis IOS bagi para pengguna gadget Apple.

 

Sejak awal berdiri, Pegipegi berkomitmen menjadi teman perjalanan menyenangkan yang menginspirasi dan menginformasikan kepada masyarakat tentang beragam destinasi menarik melalui media sosial, website, maupun aplikasi. Hal ini tertuang dalam visi Pegipegi: ‘Menjadi Fun Travelling Partner Bagi Masyarakat Indonesia’.

 

Sebagai perusahaan agen perjalanan online, Pegipegi terus berinovasi dan memperluas jangkauannya. Pada Maret 2016, perseroan menyediakan layanan pemesanan tiket kereta api. Akhir tahun 2019, tiket Bus & Travel pun turut disediakan sebagai salah satu bentuk komitmen Pegipegi untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

 

Recruit Holdings, salah satu perusahaan yang mendukung pendirian Pegipegi memutuskan mendukung penuh dalam bentuk investasi pada 2016-2017. Pada 2018, Pegipegi diakuisisi oleh Jet Tech yang kemudian menjadi pemegang saham tunggal. ***