BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026? Source: The Jakarta Post
Inflasi diproyeksikan stabil di angka 2,5% ± 1%. Bagi investor, ini adalah angka "Sweet Spot". Inflasi yang terlalu rendah menandakan ekonomi lesu, namun inflasi di level ini menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang sehat tanpa menggerus daya beli masyarakat secara drastis.
Digitalisasi yang disebutkan BI sebagai faktor pendorong inflasi terkendali berarti efisiensi distribusi barang semakin baik. Biaya transaksi yang lebih murah melalui sistem pembayaran digital membantu menekan harga di tingkat konsumen, yang pada akhirnya memberikan ruang bagi emiten sektor konsumsi untuk tetap mencatatkan pertumbuhan laba.
Disclaimer: Tulisan ini bukan ajakan jual/beli, tapi bahan diskusi biar lo makin pinter atur strategi. Do Your Own Research (DYOR)!
Related News
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!
IPO SUPA dan Ledakan ARA: Standar Baru Ecosystem Banking Kah?
Pajak Ekspor Batubara: Sinyal Kritis Kompresi Marjin Komoditas?
Prospek BREN: Inkremental vs Valuasi Didorong Scarcity





