BLTZ Perbarui Jatuh Tempo Bayar Pinjaman dengan CGI jadi 1 Juli 2025
Ilustrasi PT Graha Layar Prima Tbk.(BLTZ). dok. EmitenNews.
EmitenNews.com - PT Graha Layar Prima Tbk.(BLTZ) menandatangani Perjanjian Perubahan Ketiga atas pinjaman dengan CGI Holdings Limited (CGI) pada 28 Juni 2024. Disepakati adanya tanggal jatuh tempo pembayaran fasilitas pinjaman menjadi 1 Juli 2025.
Dalam keterangannya Senin (1/7/2024), Direktur BLTZ Park Seong Ho menuturkan bahwa dalam perjanjian tersebut disepakati adanya tanggal jatuh tempo pembayaran fasilitas pinjaman menjadi 1 Juli 2025.
"Tujuan dari perpanjangan ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan," tuturnya.
Park Seong Ho mengungkapkan, perubahan dalam perjanjian ini tidak berdampak yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha BLTZ.
Seperti sudah ditulis, 16 April 2024, sepanjang 2023, Graha Layar Prima (BLTZ) menderita rugi Rp13,65 miliar. Terpangkas 76 persen dari posisi sama tahun sebelumnya dengan tabulasi rugi Rp58,87 miliar. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar dan dilusian susut menjadi Rp16 dari edisi sebelumnya Rp67.
Sementara itu, pendapatan Rp1,06 triliun, naik tipis dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,05 triliun. Beban pokok pendapatan Rp615,73 miliar, susut dari edisi sama sebelumnya Rp647 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp445,74 miliar, melonjak dari fase sama tahun sebelumnya Rp411,36 miliar.
Kemudian, beban penjualan Rp1,42 miliar, menipis dari sebelumnya Rp1,97 miliar. Beban umum dan administrasi Rp332,14 miliar, bengkak dari Rp308,81 miliar. Biaya keuangan Rp128,05 miliar, berkurang dari Rp132,08 miliar. Penghasilan keuangan Rp5,77 miliar, menanjak dari sebelumnya Rp4,02 miliar.
Rugi selisih kurs Rp2,88 miliar, terpangkas dari Rp35,27 miliar. Keuntungan lain-lain Rp3,42 miliar, mengalami koreksi dari Rp5,82 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp9,58 miliar, menyusut dari Rp56,94 miliar. Beban pajak penghasilan Rp4,05 miliar, bengkak dari Rp1,92 miliar.
Lalu, rugi tahun berjalan Rp13,64 miliar, berkurang signifikan dari Rp58,86 miliar. Jumlah ekuitas Rp458,07 miliar, menyusut dari akhir 2022 sebesar Rp472,96 miliar. Akumulasi rugi Rp1,26 triliun, naik tipis dari Rp1,24 triliun. Total liabilitas Rp1,68 triliun, susut dari Rp1,80 triliun. Jumlah aset Rp2,13 triliun, turun dari Rp2,28 triliun. ***
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M