Menurut Ivan, sebagai perusahaan fintech, Group Akseleran tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis melainkan juga berfokus pada kinerja keuangan dan kesinambungan bisnisPerseroan. Tercatat, selama lima tahun berturut-turut atau sejak tahun 2018 hingga 2022, Group Akseleran berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan yang sehat dan konsisten dengan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 129% per tahun, sedangkan pertumbuhan pengeluaran operasional rata-rata tidak lebih dari 50% di 3 tahun
terakhir.
Pada tahun 2022, Group Akseleran mencatat pendapatan bersih sebesar Rp71,4 miliar, dengan rata-rata tingkat net take rate dari setiap penyaluran pinjaman sebesar 8,73% per tahun. “Hal ini merupakan hasil dari penyaluran pinjaman serta net take rate dari setiap penyaluran pinjaman yang bertumbuh secara konsisten setiap tahunnya. Kondisi ini membuat Group Akseleran semakin dekat dengan profitability dan kami menargetkan untuk menghasilkan laba bersih selambat-lambatnya pada kuartal keempat tahun 2023. Apalagi hadirnya lini bisnis multifinance setelah IPO akan menjadi game changer atas kinerja kami ke depannya” tambah Ivan.
Perseroan adalah grup usaha yang melakukan kegiatan pendanaan UKM melalui marketplace lending platform Akseleran sejak Oktober 2017. Perseroan menyediakan produk pinjaman berbasis cashflow seperti invoice financing, PO financing dan inventory financing sebagai solusi atas permasalahan funding gap yang dialami UKM, dimana besar funding gap tersebut mencapai Rp.2.000 triliun per tahunnya.
Related News

Bos DPNS Mundur!

Investor CYBR Asal Singapura Cicil Jual Saham Harga Pasar

PTPP Kebut Pelebaran Tol Surabaya–Gempol Rp140M

Usai Reli 500% dari FCA, Pengendali HOPE Pindahkan 390 Juta Saham

BEI Minta Penjelasan WMPP Soal Piutang Rp1,24T

Dua Emiten Grup Salim Bantah Garap Hutan Jadi Sawit