EmitenNews.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman dalam gelaran Konferensi Pers teranyar Bos BEI itu mengemukakan bahwa pasar modal Indonesia masih berada pada kondisi yang sehat. Pernyataan ini merespons koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat turun hingga 1,53% pada sesi penutupan terakhir sebelum Senin (1/9).

Menurutnya, pelemahan indeks lebih disebabkan oleh faktor persepsi investor asing, bukan karena fundamental kondisi pasar.

“Kondisi saham itu ada dua hal, fundamental dan persepsi. Fundamental kita tetap bagus dan tidak berubah. Bahkan MSCI menambah emiten Indonesia, menunjukkan kepercayaan terhadap pasar kita tetap tinggi. Yang memengaruhi penurunan IHSG lebih pada persepsi investor asing,” ujar Iman Rachman dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Iman menambahkan bahwa dari aspek fundamental, kinerja emiten di BEI masih solid. Ia juga memastikan mekanisme penghentian sementara perdagangan (trading halt) tetap berlaku sebagaimana aturan yang ada.

“Belum ada revisi trading halt, jadi mekanisme pasar tetap berjalan seperti biasa,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sentimen investor asing dapat berubah akibat faktor eksternal maupun dinamika sosial-politik yang bersifat jangka pendek. Namun, dengan perekonomian makro yang tetap kuat ditandai inflasi terjaga, neraca perdagangan surplus, serta cadangan devisa yang memadai.

Pasar saham Indonesia diyakini tetap menjadi destinasi menarik untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

Iman juga menegaskan bahwa aliran dana asing secara kumulatif masih mencatatkan pembelian bersih. 

“Meski terjadi fluktuasi, momentum pasar menunjukkan tren positif seiring membaiknya persepsi investor,” katanya.

BEI berkomitmen untuk terus jaga transparansi dan jaga stabilitas pasar, serta melakukan pemantauan ketat terhadap dinamika perdagangan agar seluruh investor memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu.