EmitenNews.com - - Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) dihentikan sementara perdaganganya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Saham NICL mulai sesi I perdagangan 16 Mei 2025 sampai saat ini masih dalam status suspend.

Terkait hal ini, Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka menilai bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi mekanisme pasar yang tidak bisa diprediksi oleh manajemen. Mekanisme pasar saat ini dipicu oleh keterbukaan informasi posisi keuangan dan kinerja NICL kepada publik.

"Dan, pembagian dividen rutin oleh Perseroan mendapat respon positif dari pasar," katanya, dalam Papara Publik yang disampaikan, Senin (19/5).

Selain itu, kata Ruddy, publikasi terkait dengan laporan posisi keuangan NICL juga disampaikan tepat waktu. Kemudian, fundamental kinerja dan laporan posisi keuangan menjadi dasar bagi investor dalam mengambil keputusan.

Sebagai informasi Sepanjang 30 hari terakhir, saham NICL telah meroket 211,76% dan mencatat lonjakan sebesar 307,69% sejak awal tahun.

Christopher Sumasto Tjia salah satu pemegang pengendali saham NICL tidak berhenti memborong saham mulai dari 27 Maret hingga 16 April 2025 mulai dari harga Rp302 hingga Rp346 per lembar saham.

Christopher Sumasto yang berdomisili di Green Garden Blok I-1/1 RT 002/RW 004, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat tersebut kini menggenggam NICL menjadi 17.700.700 lembar saham atau setara dengan 0,166%.

Christopher Sumasto adalah pengendali dari PT PAM Metalindo dengan kepemilikan mayoritas sekitar 70% saham. Sementara, Pam Metalindo merupakan pemegang saham mayoritas NICL, dengan porsi kepemilikan 43,23% saham, per 30 September 2024.

NICL mencatatkan penjualan sebesar Rp 543,91 miliar atau mengalami kenaikan signifikan sebesar 365,68% dibandingkan dengan periode Maret 2024 yang hanya sebesar Rp 116,79 miliar. Hal itu seiring dengan meningkatnya volume penjualan nikel dari periode sebelumnya yang sebesar 222.791 wmt menjadi sebesar 995.834 wmt. Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 346,98%.

Kemudian, laba tahun berjalan perseroan alias laba bersih naik tajam yaitu sebesar Rp 193,13 miliar pada periode Maret 2025 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 12,27 miliar. Laba tahun berjalan periode Maret 2025 meningkat tajam sebesar 1.473,69% nyaris 1.500% dari periode sebelumnya.

PT PAM Mineral Tbk (NICL) juga membagikan dividen tunai dengan total sebesar Rp 127,62 miliar dari laba tahun buku 2024.

Pembagian dividen tunai ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 24 April 2025 sebesar Rp12 per saham.

Adapun jadwal pembagian dividen NICL.

Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 5 Mei 2025

Ex Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: 6 Mei 2025

Cum Dividen di Pasar Tunai: 7 Mei 2025

Ex Dividen di Pasar Tunai: 8 Mei 2025