EmitenNews.com—Emiten tambang, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) berhasil mengantongi laba USD3,05 atau setara Rp47,78 miliar pada kinerja sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.

 

Raihan ini berbalik dari periode yang sama tahun lalu dimana perseroan rugi USD966,96 ribu. Berdasarkan laporan keuangan GTBO, Rabu (14/12/2022), perseroan juga mencetak penjualan USD33,53 juta atau Rp523,98 miliar, setelah pada periode yang sama tahun lalu perseroan tidak mencatatkan penjualan.

 

Adapun, seluruh penjualan perseroan dikontribusi oleh penjualan batu bara ekspor. Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan GTBO tercatat sebesar USD26,83 juta atau Rp419,17 miliar.

 

Sementara itu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD899,34 ribu atau Rp14,05 miliar, serta beban lainnya sebesar USD2,97 juta atau Rp46,41 miliar.


Hingga akhir September 2022, total nilai aset GTBO tercatat sebesar USD60,47 juta atau setara Rp944,84 miliar, atau tumbuh 5,94% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar USD57,08 juta. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD16,23 juta dan ekuitas sebesar USD44,23 juta.

 

Tahun depan, perseroan menargetkan bahwa produksi akan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yaitu 2,5 juta metrik ton. Namun, perseroan berupaya untuk dapat melebihi target tersebut.

 

Sementara itu, dengan asumsi angka produksi 2,5 juta metrik ton dan harga batu bara seperti saat ini, GTBO memproyeksikan pendapatan dapat mencapai USD80 juta hingga USD90 juta.

 

Adapun strategi yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan kinerja di tahun depan yakni, mengurangi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk peralatan tambang, berupaya meningkatkan produksi lebih dari RKAB , serta berencana masuk ke pasar Vietnam.