EmitenNews.com - Konsorsium Garibaldi Thohir bakal menjadi pengendali baru PT Trimegah Sekuritas (TRIM). Kini, kakak kandung Erick Thohir itu, tengah terlibat negosiasi dengan pengendali Trimegah, Advance Wealth Finance, Ltd (AWF). 


Menyusul proses negosiasi itu, pada Jumat, 1 Oktober 2021, calon pengendali baru telah meneken term sheet belum mengikat dengan AWF. Itu dilakukan untuk pengambilalihan 3,5 miliar saham AWF di Trimegah. Itu setara 49,23 persen dari seluruh saham telah dikeluarkan perseroan. Kalau skenario itu, tidak meleset akan menyebabkan perubahan pengendali pada perseroan.


Boy Thohir sapaan akrab Garibaldi Thohir, menyebut tujuan transaksi itu, untuk investasi, dan pengembangan bisnis calon pengendali baru di pasar modal Indonesia. Boy Thohir menegaskan tidak memiliki, baik langsung maupun tidak langsung saham yang diterbitkan Trimegah. 


Bos Adaro Energy (ADRO) itu, menambahkan pihaknya akan melaksanakan negosiasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 9/2018. ”Kalau rencana pengambilalihan tuntas, calon pengendali baru akan melaksanakan tender wajib sesuai ketentuan POJK, dan peraturan-peraturan mengenai perusahaan efek,” tutur Boy Thohir, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Senin (4/10).


Negosiasi dilakukan secara langsung calon pengendali baru dengan AWF. Penyelesaian rencana pengambilalihan akan tunduk pada hasil uji tuntas yang dilakukan calon pengendali baru. Dan, akan dilaksanakan dalam hal para pihak telah mencapai kesepakatan final tentang seluruh aspek.


Meliputi aspek usaha, komersial, finansial, pajak, legal, telah dipenuhinya seluruh syarat-syarat pendahuluan, dan ketentuan-ketentuan material sebagaimana akan diatur dalam suatu perjanjian jual-beli yang akan diteken para pihak. 


Perseroan akan memberi update informasi perkembangan negosiasi, dengan selalu memperhatikan, dan memenuhi peraturan berlaku termasuk POJK No. 9/2018 dan peraturan-peraturan soal perusahaan efek. ”Rencana itu, masih dalam proses. Karena itu, hinna saat ini, belum ada dampak pada Perseroan,” tegas Syafriandi A. Saleh, Direktur Trimegah Sekuritas. 


Sementara itu, kalau aksi tersebut tidak tersendat, Northstar Group berpotensi meraup dana berlipat-lipat dari transaksi penjualan 49,23 persen saham Trimegah kepada konsorsium Garibaldi Thohir. Ya, Northstar Equity Partners III Ltd melalui Advance Wealth Finance Ltd mengaveling saham Trimegah sejak Desember 2012. 


Kala itu, Advance Wealth memborong 1,7 miliar saham Trimegah dari Spinnaker Capital Ltd dan Spinnaker Asset Management. Saat itu, banderol harga pembelian sejumlah Rp117,7 per saham. Alhasil total nilai pembelian mencapai Rp200 miliar. Berselang dua bulan, Trimegah menerbitkan saham baru atau rights issue pada Februari 2013.


Dan, hari ini, Senin (4/10), delapan tahun berselang, menyusul rencana akuisisi Boy Thohir, saham Trimegah ditutup pada level Rp366 per saham. Melesat 48 poin atau 15,1 persen dari perdagangan akhir pekan lalu. Saham Trimegah ditransaksikan sebanyak 4 juta lot dengan nilai transaksi Rp137,99 miliar. Lonjakan harga itu, melesat 210,96 persen bila dibanding harga pembelian AWF pada 2012 di kisaran Rp117,7 per saham.


Kalau akuisisi saham Trimegah pada harga pelaksanaan minimal Rp300 per lembar, nilai akuisisi bisa mencapai Rp1,05 triliun. Dengan begitu, Northstar berpotensi mengantongi dana segar lebih dari Rp800 miliar.


Sekadar informasi, Northstar Grup didirikan Patrick Walujo bersama Glenn Sugita, terkenal aktif mengucurkan investasi pada perusahaan teknologi prospektif seperti Gojek, Zenius, dan eFishery. Salah satu portofolio Northstar, yakni PT Triputra Agro Persada (TPAG) juga sukses menggelar IPO pada April 2021. (*)