EmitenNews.com - BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah DKI Jakarta mengikuti kegiatan Apel Bulan K3 DKI Jakarta Tahun 2025. Peringatan Bulan K3 nasional 2025 mengusung tema ”Penguatan Kapasitas SDM dalam mendukung penerapan Sistem Manajemen K3 untuk Meningkatkan Produktivitas” sejalan visi Asta Cita. 

Kegiatan itu, berlangsung di Kawasan Ancol, Jakarta, Selasa, 4-5 Februari 2025 dipimpin langsung Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Hari Nugroho.

Menteri Tenaga Kerja RI melalui Pj. Gubernur DKI Jakarta menyampaikan, budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) penting untuk terus ditingkatkan bersama-sama. ”Merujuk laporan BPJS Ketenagakerjaan tiga tahun terakhir, pada 2022 tercatat 298.137 kasus kecelakaan kerja, kemudian, meningkat menjadi 377.700 kasus pada 2023. Pada Oktober 2024, turun menjadi 356.383 kasus. Itu menjadi langkah awal terus meningkatkan budaya K3 lingkungan kerja,” tutur Teguh.

”K3 tidak semata-mata berkaitan dengan upaya mencegah kecelakaan kerja, tapi investasi strategis menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup, memperkuat daya saing, dan produktivitas nasional," imbuh Teguh. 

Teguh berharap pelaksanaan bulan K3 di Jakarta tidak sekadar seremonial. Tapi menjadi budaya dengan melakukan berbagai upaya pendampingan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta. Saat bersamaan, dilakukan teken Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung akselerasi perluasan perlindungan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta. 

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Deny Yusyulian, menyampaikan NKS itu wujud dukungan dalam melindungi tenaga kerja khususnya ber-KTP DKI Jakarta, dan belum menjadi peserta didorong agar terlindungi. ”NKS bentuk produk hukum untuk meningkatkan percepatan perlindungan program manfaat BPJS Ketenagakerjaan,” urai Deny.

Penerapan Budaya K3 lingkungan kerja, wajib dilaksanakan, dan dipatuhi. Penerapan budaya K3 tentu akan berdampak kepada peningkatan produktivitas sektor industri. Sehingga industri nasional dapat bersaing dengan kondisi global, dan tantangan yang ada. ”Kami (BPJS Ketenagakerjaan) terus memberi sosialisasi masif, dan mendorong peningkatan budaya K3 lingkungan kerja seluruh perusahaan,” jelas Deny.

Sementara itu, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Tetty Widayantie, menyatakan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan bulan K3, dan program Nasional Ketenagakerjaan Sejahtera hasil bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Dalam menjalankan tugas itu, BPJS Ketenagakerjaan akan terus berkolaborasi dengan mitra kerja strategis, seperti pemerintah kota, kecamatan, kelurahan, hingga tingkat RW, dan RT.

Tetty menegaskan pihaknya bersama para mitra akan gencar melakukan sosialisasi, dan akuisisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara lebih masif. Selain itu, kampanye budaya K3 juga akan terus digalakkan melalui berbagai metode, baik melalui kunjungan langsung ke perusahaan-perusahaan binaan maupun telekonferensi. Sebagai bentuk apresiasi, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berhasil menerapkan budaya K3 dengan baik.

Tetty juga optimistis bahwa implementasi program NKS akan semakin mendorong perluasan kepesertaan hingga tercapainya universal coverage atau perlindungan ketenagakerjaan semesta di wilayah Jakarta. (*)