BREN Pulih, IHSG Menguat Terbatas
Pergerakan IHSG di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat terbatas. Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat 27 September 2024, IHSG akan menguji level classic support pada 7.627, dan resistance level di posisi 7.812. Lonjakan itu, dipengaruhi kenaikan indeks-indeks Wall Street pada perdagangan kemarin.
Misalnya, Dow Jones (DJI) surplus 0,62 persen, S&P500 melejit 0,40 persen, dan Nasdaq mengalami lompatan 0,58 persen. Penguatan itu, mengawali indeks Amerika Serikat (AS) sudah terpuruk selama 2 hari perdagangan bursa lalu karena sentimen dari China yang menarik asing dari negara-negara maju dan berkembang.
Selain itu, pergerakan saham Barito Energy (BREN) saat ini sudah cukup mereda, dapat mengembalikan kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia. Walau pada perdagangan kemarin pasar saham Indonesia berada pada posisi net sell Rp2,53 triliun. Itu bisa menjadi waktu tepat bagi investor untuk buy in the dip.
Berdasar data itu, StocKnow.id merekomendasikan sejumlah saham untuk bahan koleksi. Antara lain Saratoga (SRTG) 2.460 per lembar dengan take profit harga di kisaran Rp2.550-2.600 per helai, dan stop loss di posisi Rp2.370 per eksemplar.
Berikutnya, Merdeka Battery (MBMA) Rp575 per saham dengan take profit Rp595-610 per helai, dan stop loss Rp555. XL Axiata (EXCL) Rp2.350 dengan take profit Rp2.430-2.470 per saham, dan stop loss Rp2.260 per lembar.
Mengakhiri perdagangan kemarin, IHSG menanjak 3,6 point alias 0,05 persen menjadi 7.744. Total volume perdagangan 21 miliar saham dengan nilai transaksi Rp15,5 triliun. Sementara itu, asing mencatat net sell sebesar Rp2,5 triliun. (*)
Related News
Wall Street Meroket, IHSG Konsisten Negatif
IHSG Lesu, Koleksi Saham JSMR, TLKM, dan ANTMĀ
Tertekan, IHSG Orbit Level 7.070
Fokus Layanan, Bisnis Employee Benefit Generali Indonesia Meningkat
DPR Minta Menkeu Pertimbangkan Lagi Kenaikan PPN 12 Persen
Apple Naikkan Proposal Investasi 10 Kali Lipat Jadi Rp1,58 Triliun