BRI (BBRI) Dukung Anjuran Gerakan Menabung, Sejalan dengan Meningkatnya Raihan DPK
Gedung Bank Rakyat Indonesia. dok. BRI.
EmitenNews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), atau BRI mengapresiasi dan menyambut positif anjuran Presiden Joko Widodo agar masyarakat giat menabung. Hal ini sejalan dengan langkah BRI dalam meningkatkan raihan dana pihak ketiga (DPK), khususnya pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA).
Seperti diketahui, sebelumnya Sabtu (21/5/2022), di Magelang, Jawa Tengah, Presiden meminta masyarakat lebih berhemat dan menabung. Hal ini berhubungan dengan ketidakstabilan ekonomi global dalam masa pemulihan pandemi Covid-19. Selain itu, semakin diperparah dengan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Dengan menabung, Presiden Joko Widodo berharap masyarakat memiliki cadangan uang guna mengantisipasi situasi tak terduga di masa depan.
Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (2/6/2022), Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani dalam kesempatan terpisah mengatakan, BRI sangat mengapresiasi dan menyambut positif anjuran tersebut. “Hal itu sejalan dengan transformasi struktur liabilitas, BRI akan terus mendorong peningkatan proporsi CASA untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan.”
Dengan demikian, BRI memiliki likuiditas memadai dan permodalan kuat guna mendukung penyaluran kredit dan pembiayaan yang semakin berkualitas. Perolehan DPK BRI secara bank only sejak 2019 terus mengalami peningkatan. Pada 2019, jumlah giro tercatat senilai Rp167,8 triliun, tabungan Rp404,4 triliun, dan deposito Rp397,5 triliun.
Pada 2020 jumlah giro yang berhasil dihimpun BRI sebesar Rp183 triliun, tabungan Rp459,1 triliun, dan deposito Rp410,5 triliun. Kemudian pada 2021, jumlah giro sebesar Rp219,4 triliun, tabungan Rp494,6 triliun, dan deposito Rp413,9 triliun. Pada triwulan I-2022 BRI juga berhasil menghimpun giro senilai Rp227,3 triliun, tabungan Rp485,9 dan deposito Rp405,5 triliun.
Selain DPK, per kuartal I-2022 porsi CASA yang dihimpun BRI juga mencapai 63,75%, persentase itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang mencapai 59,48 persen.
“Hal ini menunjukkan komitmen BRI yang terus berupaya meningkatkan dana murah sebagai sumber pendanaan,” ungkapnya.
Efisiensi juga terjadi karena peningkatan CASA terlihat dari cost of fund (CoF) atau biaya dana yang semakin menurun. Pada 2019 sebesar 3,58 persen, tahun berikutnya menjadi 3,22 persen, dan pada 2021 sebesar 2,05 persen. Adapun pada kuartal I/2022 CoF BRI semakin efisien di angka 1,73 persen menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,26 persen.
Peningkatan dana murah ini, menurut Handayani tak terlepas dari optimalisasi perseroan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap, seperti Tabungan BRI Simpedes, BritAma dan Tabunganku. Selain itu tersedia pula produk Giro BRI. Perseroan juga terus berupaya meningkatkan pengalaman nasabah dengan mengoptimalkan proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo. Platform pembayaran telah disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru, yaitu melalui BRI Open API. ***
Related News
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW