EmitenNews.com - PT Bukit Asam, Tbk. (PTBA) mengungkapkan tengah mengkaji rencana investasi senilai USD3,1 miliar untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi gas alam sintetis (substitute natural gas/SNG).

Proyek ini akan dilakukan bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan bertujuan mengubah 8,4 juta ton batu bara kalori 3.700 GAR menjadi sekitar 240 BBTUD gas SNG.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas akan dilakukan melalui skema joint venture antara PTBA, PGAS, dan mitra penyedia teknologi.

Meski belum merinci siapa pihak teknologi tersebut, Arsal menegaskan komitmen perseroan untuk memperkuat hilirisasi batu bara sesuai arahan pemerintah.

Namun demikian, proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) juga terus mendapat sorotan. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa jika PTBA tidak segera menjalankan proyek DME, sebagian wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) perusahaan bisa dicabut.

" Ini menyusul mundurnya mitra strategis sebelumnya, Air Products & Chemicals Inc., dari proyek DME pada 2023," jelas dia.

PTBA menyatakan tetap mendukung agenda hilirisasi pemerintah dan akan mengkaji secara cermat kelayakan proyek DME dan SNG sebagai bagian dari transformasi bisnis jangka panjang dan penguatan ketahanan energi nasional.