Bulan Baik dan Bulan Buruk dalam Berinvestasi Saham, Memang Ada?
ilustrasi bullish vs bearish. Dok/EmitenNews
Bulan November kerap kali menjadi bulan yang membuat investor mengurut dada melihat isi portofolionya yang berwarna merah menyala. Harga saham menjelang akhir tahun cenderung terkoreksi yang menciptakan peluang akumulasi bagi investor jangka panjang.
Bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia saham pasti sudah tahu menerapkan strategi apa di bulan November ini. Gunakan strategi bottom fishing dengan membeli saham-saham yang undervalued. Fokus pada perusahaan dengan fundamental kuat yang berpotensi mendapatkan dorongan pada bulan Desember.
Desember Window Dressing
Banyak yang sudah tahu kalau bulan Desember ada sebuah fenomena yang sering terjadi yaitu Window Dressing, yaitu di mana manajer investasi dan institusi besar berusaha mempercantik portofolio mereka untuk menunjukkan perfoma positif kepada para kliennya. Bayangkan saja, dalam 25 tahun terakhir, probabilitas kenaikan IHSG di bulan ini mencapai 92%!
Hal ini didasari, bulan Desember merupakan bulan aksi beli saham besar-besaran, dimana saham-saham yang mengalami penurunan signifikan sebelumnya sering kali menjadi target beli, sehingga mendorong kenaikan harga saham.
Tentunya dengan data di atas, kita bisa menerapkan strategi untuk memanfaatkan momentum akhir tahun dengan menambah posisi di saham-saham yang berpotensi mengalami lonjakan harga.
Memahami pola musiman di pasar saham Indonesia dapat membantu investor mengatur strategi yang lebih efektif. Dengan mengikuti tren bulanan ini, Anda dapat mengelola risiko, mengoptimalkan keuntungan, dan mengambil langkah yang tepat berdasarkan data historis. Selalu pastikan untuk melakukan riset mendalam dan tetap mengikuti perkembangan terkini di pasar saham. Investasi cerdas adalah kunci untuk mencapai hasil maksimal di IHSG.
Related News
Tekstil Ilegal, Bagaimana Bea Cukai dan Industri Lokal Bersinergi?
Menyelam Sambil Minum Air dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME)
Strategi Jitu Berinvestasi Saham Saat PPN Jadi 12 Persen
Dibalik Euforia Saham, Investasi atau Judi Terselubung?
Jika Bursa Efek Indonesia Buka 24 Jam
Berburu Cuan di Saham Melalui Window Dressing