EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (15/10) naik 0,89 persen menjadi 7.626. Penguatan itu, dipimpin saham-saham sektor consumer non-cyclicals 1,38 persen, dan healthcare 1,23 persen. Sementara itu, asing membukukan net buy Rp289,52 miliar.

Saham paling banyak dibeli antara lain Bank BCA (BBCA), Astra (ASII), Chandra Asri (TPIA), Bank BNI (BBNI), dan Bank Mandiri (BMRI). Sentimen positif dari rilis data neraca perdagangan Indonesia edisi September 2024 surplus USD3,26 miliar atau lebih baik dari konsensus pasar surplus USD2,83 miliar. 

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami, dan indikator stochastic masih dalam keadaan golden cross mulai meninggalkan area oversold. Itu artinya IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikan. Pasar akan menanti hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mengenai BI rate. 

Jadi, sepanjang perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada support level 7.570, dan resistance level 7.642. Dan, Reliance Sekuritas menjagokan sejumlah saham berikut. Antara lain Essa Industries (ESSA), Bank BNI (BBNI), Energy Utama (TOBA), dan Surya Semesta (SSIA).

Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan melemah. Indeks Nikkei 225 susut 0,58 persen, dan Indeks Kospi merosot 0,94 persen. Sementara itu, mayoritas indeks utama Wall Street ditutup melemah. Itu akibat koreksi saham-saham berbasis energi menyusul harga minyak dunia anjlok signifikan.

Itu dipicu kekhawatiran terjadinya perlambatan pertumbuhan permintaan dari China. OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak global, dan adanya laporan yang mengatakan bahwa Israel tidak akan menyerang fasilitas minyak, dan nuklir Iran. (*)