EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan kemarin surplus 1,65 persen menjadi 7.314. Penguatan itu, dipimpin saham-saham finansial 1,49 persen, dan industrials 1,28 persen. Investor asing membukukan net sell Rp573,15 miliar di pasar reguler.

Saham paling banyak dilepas asing yaitu BBRI, BRPT, TLKM, SCMA, dan AVIA. Katalis positif IHSG datang dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), bursa Asia kondusif menyusul rilis sejumlah data ekonomi seperti industri China, dan GDP kuartal III 2024 India. 

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami, dan indikator stochastic golden cross pada area oversold. Itu mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penguatan. IHSG akan mengitari support level 7.119, dan resistance level 7.242. 

Sementara pasar akan mencermati risalah dari FOMC minutes, dan data PCE inflasi AS pada Oktober 2024. Berdasar data itu, Reliance Sekuritas menyarankan investor untuk mengoleksi saham United Tractors (UNTR), Bukit Asam (PTBA), Pakuwon Jati (PWON), dan Charoen Pokphand (CPIN).

Pagi ini, bursa Asia, mayoritas menukik. Indeks Nikkei 225 anjlok 1,14 persen, dan indeks Kospi melorot 0,55 persen. Pasar Asia cenderung melemah di tengah rebound pada dolar indeks setelah Trump memperingatkan pengenaan tarif 25 persen pada barang impor Kanada dan Mexico. Trump juga mengecam akan mengenakan 10 persen tarif tambahan untuk barang impor China. 

Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa AS menguat. Katalis positif datang dari kabar Presiden Trump memilih hedge fund terkemuka Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan. Pelaku pasar menilai Bessent memiliki pandangan lebih moderat mengenai tarif perdagangan. (*)