EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi mix dengan kecenderungan melemah. Itu menilik potensi bursa regional juga diperdagangkan cenderung koreksi. Selain itu, para pelaku pasar juga akan merespons kenaikan harga BBM yang berpotensi menjadi pendorong inflasi.
Selain itu, melihat potensi harga batu bara kembali naik, saham batu bara juga dapat mewarnai Indeks. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.130, dan resisten 7.200,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Senin (5/9).
Secara teknikal, Indeks dapat antisipasi jika breakout resistance 7.220, dan kembali diperdagangkan di atas MA5. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini antara lain JKON, BBRI, ABMM, MAPI, ICBP, HRUM, dan ADRO.
Akhir pekan lalu, indeks menguat 0,34 persen menjadi 7.177. Beberapa sektor pendorong penguatan Indeks antara lain yaitu sektor energi naik 1,21 persen, sektor basic materials minus 0,90 persen, dan sektor industrials naik 0,82 persen. Investor asing membukukan net buy pasar regular Rp855 miliar dengan saham-saham paling banyak dibeli investor bule yaitu BBCA, TLKM, dan BMRI.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama kembali ditutup di zona merah pada akhir penutupan pekan kemarin. Koreksi didorong beberapa rilis data ekonomi kurang memuaskan seperti unemployment rate mengalami lonjakan.
Dan, pagi ini bursa Asia, sudah diperdagangkan mix. Indeks Nikkei 225 melemah 0,08 persen, dan Kospi menguat 0,34 persen. Para pelaku pasar Jepang masih akan menunggu services dan composite PMI, diperkirakan mengalami penurunan. (*)
Related News
Investor Tunggu Sikap BI, IHSG Cenderung Koreksi
IHSG Rebound, Gulung Saham SSMS, HRTA, dan ESSA
Gebrakan Akhir Tahun: KISI Challenge Hadirkan Total Hadiah Rp10M
Menhub: Sistem Logistik yang Efisien Kunci Kuatnya Struktur Ekonomi
Mendagri Minta Pemda Perbanyak Rusun Sebagai Solusi Permukiman Padat
SMS Bukukan Laba Bersih SMF Rp432 Miliar Hingga September





