EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin parkir di zona merah. Itu setelah terdesak 0,11 persen menjadi 7.597. Koreksi IHSG ditopang saham-saham sektor finance minus 0,73 persen, technology tekor 0,27 persen, dan basic materials susut 0,09 persen.

Sementara itu, asing membukukan net sell Rp543,76 miliar di pasar regular. Saham paling banyak dibeli investor manca itu antara lain BBRI, BBCA, dan BMRI. Pelemahan IHSG didorong aksi taking profit, dan perosotan harga komoditas. 

Sementara pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memperpanjang pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100 persen sektor properti hingga Desember 2024. Sebelumnya insentif itu, hanya diberlakukan 50 persen. Secara teknikal, IHSG masih berhasil tertahan di atas MA 50, sementara indikator stochastic telah berada pada area overbought.

Oleh Karena itu, Tim riset Reliance Sekuritas memproyeksi IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. IHSG sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 28 Agustus 2024 akan mengitari posisi support level 7.525, dan resistance level di kisaran 7.595.

Selanjutnya, beberapa saham laik investor perhatikan antara lain sebagai berikut. Yaitu, Merdeka Copper Gold (MDKA), Japfa Comfeed (JPFA), Trimegah Bangun Persada (NCKL), dan Matahari Departments Store (LPPF). Pagi ini, bursa Asia telah diperdagangkan di zona merah.  Indeks Nikkei 225 susut 0,23 persen, dan Indeks Kospi minus 0,17 persen. 

Sementara itu, indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) mayoritas ditutup menguat terbatas. Lompatan serentak itu terjadi di tengah pasar menanti data PCE inflation AS pada Jumat, 30 Agustus 2024. Di mana, konsensus memperkirakan akan tumbuh ke level 2,6 persen yoy pada Juli 2024. (*)