EmitenNews.com - DJIA merosot hingga -2,60% pada hari Senin (08/05), diikuti oleh S&P 500 (-3,00%) dan Nasdaq (-3,43%). Wall Street melanjutkan koreksinya, karena pelaku pasar masih khawatir terhadap potensi hard landing pada ekonomi AS.


Pasar juga menilai bahwa The Fed lambat dalam mengambil keputusan menurunkan FFR, terutama setelah beberapa rilis data ekonomi makro tidak sesuai harapan.


Sementara itu, rilis ISM Services PMI bulan Juli 2024 naik menjadi 51,4, lebih tinggi dari konsensus sebesar 51 dan pembacaan bulan Juni 2024 sebesar 48,8.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Keputusan Suku Bunga Australia; 2) Pesanan Pabrik Jerman MoM Jun-2024; 3) Penjualan Ritel EA MoM Jun-2024.


BPS melaporkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2Q24 sebesar +3,79% QoQ/+5,05% YoY. MNC Sekuritas menilai angka ini berada di atas estimasi konsensus sebesar +3,71% QoQ/+5,05% YoY. Pertumbuhan PDB pada 2Q24 melambat dibandingkan dengan pencapaian 1Q24 sebesar +5,11% YoY.


"Kami memandang pertumbuhan PDB di atas 5% YoY sebagai tanda ketahanan ekonomi Indonesia di tengah volatilitas dan risiko ekonomi global," ulas MNCS dalam Morning Navigator-nya pagi ini.


Pasar merespons positif data PDB, dengan USD/IDR sempat menyentuh 16.177 di tengah tekanan jual di pasar saham. "Kami yakin pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut, memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,10% YoY untuk FY24E," lanjut MNCS.


IHSG anjlok tajam -3,4% ke level 7.059,65 pada perdagangan Senin (05/08) dengan aksi jual bersih asing sebesar Rp508,01 miliar. Seluruh sektor terkoreksi dan menyeret indeks melemah, dengan sektor energi menjadi yang terkoreksi paling dalam (-4,94%) dan diikuti sektor bahan baku (-4,69%).


IHSG anjlok bersama seluruh bursa Asia dan global, dipicu kekhawatiran terjadinya hard landing di AS yang menyebabkan spekulasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga darurat.


Selain itu, investor juga bereaksi terhadap keputusan terbaru BoJ untuk menaikkan suku bunga acuan jangka pendek menjadi sekitar 0,25% pada pertemuannya yang diadakan pada Juli 2024 (dari 0-0,1% pada Maret 2024).


Nilai tukar Rupiah terus ditutup menguat di level Rp16.185/USD. MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.048-7.099. Rekomendasi saham hari ini: BBRI, INDF, PGEO, SMGR.(*)