EmitenNews.com - Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menyiapkan dana sekitar Rp895 miliar. Dana taktis tersebut disiagakan untuk pembelian kembali saham alias buyback perseroan. Pelaksanaan buyback sepanjang 7,5 bulan kalender.

Tepatnya, mulai sejak 15 Mei 2024 hingga 31 Desember 2024. Manajemen berkeyakinan saham perseroan tengah undervalued, buyback dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan, dan memperbaiki persepsi pasar terhadap perseroan. Saat ini, kondisi perseroan masih dalam posisi net-cash.

Perseroan berkeyakinan, pelaksanaan buyback tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan, dan tidak berdampak negatif atas biaya pembiayaan. Itu mengingat dana buyback dari kas internal perseroan. Oleh karena itu, aksi tersebut tidak mengganggu operasional perseroan. 

Setelah pelaksanaan buyback, total aset perseroan menjadi sebesar Rp28,75 triliun. Lalu, laba periode berjalan sejumlah Rp1,95 triliun. Total ekuitas terakumulasi senilai Rp20,07 triliun. Dan, laba per saham dasar tercatat Rp568,41.

Perseroan berharap pelaksanaan buyback akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham, dan meningkatkan kepercayaan investor. Dengan begitu, harga saham perseroan dapat merefleksikan kondisi fundamental sebenarnya. (*)