EmitenNews.com - Delegasi Indonesia pada ajang China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China ASEAN Business Investment Summit (CABIS) ke-21, pada 24-28 September 2024 di China International Convention and Exhibition Center (CICEC), mencatat sejumlah capaian penting dalam memperkuat hubungan ekonomi dengan China. Salah satunya, dari Astra International Tbk., yang memainkan peran penting dalam membuka peluang ekspor produk hortikultura unggulan Indonesia ke pasar China.

Dalam rilis yang diterima Rabu (25/9/2024), Stand Astra mencuri perhatian dengan memamerkan berbagai produk hortikultura unggulan dari inisiatif Desa Sejahtera Astra (DSA). Produk-produk seperti nanas, buah naga, manggis, pisang, alpukat, dan salak, dari desa-desa binaan, berhasil menarik minat besar dari para pengunjung expo. 

Pada hari pertama, Astra juga memimpin penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penting dengan Guangzhou Qinguo Import and Export Trading Co., Ltd., melibatkan tiga perusahaan Indonesia: PT Agritail, PT Fishindo Lintas Samudra, dan CV Mega Alam Nusantara.

Kesepakatan ini bertujuan untuk memfasilitasi ekspor enam produk hortikultura unggulan Indonesia ke China, sekaligus impor produk-produk pertanian dari China, seperti jeruk mandarin, apel fuji, dan anggur. 

MoU ini ditandatangani di Paviliun Indonesia, Commodity Hall D4, dengan pihak China diwakili oleh Ms. West, dan pihak Indonesia diwakili oleh Nanang Soengkono dari PT Fishindo Lintas Samudra, Slamet Riyanto dari PT Retail Komoditas Nusantara, dan Raihan Abirega Fagi dari CV Mega Alam Nusantara. Astra bertindak sebagai off-taker produk-produk UMKM binaannya, memperkuat kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lokal.

Peluang Ekspor Hortikultura ke Pasar China

Kerja sama strategis ini membuka peluang besar bagi produk hortikultura Indonesia untuk memperluas pasar di China. Diproyeksikan, Indonesia dapat mengekspor hingga 5.000 kontainer pisang Cavendish per tahun, serta masing-masing 100 kontainer nanas, buah naga, manggis, alpukat, dan pala setiap bulannya. Sebelumnya, Astra telah memulai ekspor kelapa semi-husk ke Hainan, dengan permintaan mencapai 1.700 kontainer per bulan, meski saat ini baru mampu memenuhi sekitar 40 kontainer.

Permintaan yang tinggi dari pasar China ini menyoroti potensi besar bagi para eksportir Indonesia. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketatnya persyaratan dari General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC), yang memberlakukan standar keamanan dan kualitas makanan yang sangat tinggi.

Nanang Soengkono dari PT Fishindo Lintas Samudra menjelaskan, proses persetujuan oleh GACC sangat kompleks dan memakan waktu. Dukungan dari pemerintah Indonesia, khususnya melalui Kementerian Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), sangat dibutuhkan untuk membantu mempercepat proses ekspor dan meningkatkan pendapatan dari produk pertanian kita.

PT Fishindo Lintas Samudra selama ini telah mengekspor sejumlah produk perikanan ke China, termasuk rumput laut, kulit kerang, dan ikan layur.

Investasi China dan Transfer Teknologi

Selain peluang ekspor, kerja sama ini juga mencakup rencana investasi dari Guangzhou Qinguo untuk mengakuisisi lahan di dataran tinggi Indonesia, yang akan digunakan untuk penanaman jeruk dan apel. Investasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan dagang, tetapi juga memfasilitasi transfer teknologi dari China ke Indonesia, meningkatkan kualitas produk pertanian lokal.

PT Fishindo Lintas Samudra ditunjuk sebagai agen pengadaan eksklusif di Indonesia untuk impor produk pertanian dari China, memperkuat rantai pasokan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia, tetapi juga mendorong keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan petani lokal.

Kolaborasi Astra dan Perusahaan China Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Keberhasilan delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2024, terutama melalui peran strategis Astra, menegaskan potensi besar kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China di sektor pertanian. Dengan berbagai capaian ini, hubungan perdagangan antara kedua negara diharapkan semakin erat, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat kesejahteraan petani lokal di Indonesia.

Kerja sama strategis yang dibangun oleh Astra di ajang CAEXPO-CABIS ke-21 ini tidak hanya membuka peluang ekspor besar-besaran ke China, tetapi juga membawa potensi investasi dan transfer teknologi yang berharga bagi pertanian Indonesia. 

Tantangan regulasi seperti GACC tentu perlu diatasi dengan dukungan pemerintah agar ekspor produk unggulan Indonesia dapat terus meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. ***