EmitenNews.com - Indofood Makmur (INDF) akan menyalurkan dividen Rp267 per lembar. Alokasi dividen itu, diambil dari hasil laba bersih edisi tahun buku 2023. Pencairan dividen akan dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2024.

Keputusan pembagian dividen itu, sesuai dengan hasil rapat umum pemegang saham tahunan perseroan pada Jumat, 28 Juni 2024. Perseroan akan terus berupaya meraih pertumbuhan berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara pangsa pasar, dan profitabilitas. 

”Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada Indofood,” tutur Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood.

Sekadar informasi, sepanjang 2023, Indofood meraup laba bersih Rp8,14 triliun. Menanjak 28 persen dari episode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp6,35 triliun. So, laba per saham dasar melejit ke level Rp928 dari edisi sebelumnya Rp724. 

Penjualan bersih Rp111,70 triliun, naik tipis 0,78 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp110,83 triliun. Beban pokok penjualan Rp75,65 triliun, susut dari fase sama tahun sebelumnya senilai Rp76,85 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp36,05 triliun, surplus 6 persen dari posisi sama akhir 2022 senilai Rp33,97 triliun. 

Beban penjualan dan distribusi Rp11,27 triliun, bengkak dari Rp10,64 triliun. Beban umum dan administrasi Rp5,09 triliun, bengkak dari Rp4,64 triliun. Laba dari nilai wajar aset biologis Rp12,87 miliar, melambung dari tekor Rp136,11 miliar. Penghasilan operasi lain Rp1,02 triliun, susut dari Rp2,09 triliun. Beban operasi lain Rp1,05 triliun, bengkak dari Rp951,76 triliun. 

Laba usaha Rp19,66 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp19,69 triliun. Penghasilan keuangan Rp1,96 triliun, melompat 232 persen dari sebelumnya Rp596,23 miliar. Beban keuangan Rp3,52 triliun, susut dari Rp7,99 triliun. Pajak final atas penghasilan bunga Rp174,33 miliar, bengkak dari Rp94,87 miliar. 

Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama dan lainnya Rp2,31 triliun, membengkak 2.025 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan surplus Rp123,18 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp15,61 triliun, melesat 26 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp12,31 triliun. Pajak penghasilan Rp4,12 triliun, bengkak dari Rp3,12 triliun.

Laba tahun berjalan Rp11,49 triliu, surplus 25 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp9,19 triliun. Total ekuitas Rp100,46 triliun, melonjak dari akhir 2022 sebesar Rp93,62 triliun. Total liabilitas Rp86,12 triliun, turun dari akhir tahun sebelumnya Rp86,81 triliun. Jumlah aset Rp186,58 triliun, melejit dari akhir 2022 senilai Rp180,43 triliun. (*)