Capex Rp25 Miliar, Golden Eagle Energy (SMMT) Pede Penjualan Batu Bara Naik 20 Persen
EmitenNews.com—PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menargetkan peningkatan penjualan batubara sebesar 15-20% pada 2023. Kenaikan permintaan diperkirakan datang dari pasar Asia. Sedangkan target produksi tahun ini diperkirakan capai target.
Direktur Utama Golden Eagle Roza Permana Putra mengatakan, perseroan optimistis meraih target produksi sebanyak 3 juta ton batubara tahun ini. Hal ini didukung keberhasilan memproduksi sebanyak 2,44 juta ton sampai September 2022. Tahun lalu, volume produksi perseroan sekitar 2,04 juta ton.
"Produksi batubara perseroan sampai September 2022 berasal dari 75% izin usaha pertambangan (IUP) di Sumatera. Sedangkan sisanya dari IUP di Kalimantan,"ungkap Roza dalam keterangnya, Jumat (16/12/2022).
Dia mengatakan bahwa pencapaian kinerja keuangan dan operasional tahunan 2022 sudah melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun. Dari sisi finansial, penjualan dan laba bersih telah melesat masing-masing 119% dan 139%. Alhasil, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat menjadi Rp 285 miliar.
Terkait belanja modal (capital expenditure/capex), dia mengatakan, dialokasikan sebesar Rp 25 miliar tahun 2023. Angka capex tersebut lebih besar, dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenapa capex perseroan relatif rendah. Hal ini karena secara produksi Kami menggunakan kontraktor jadi tidak perlu banyak modal untuk pembelian barang. Dananya akan bersumber dari kas internal, karena secara keuangan kami saat ini masih cukup baik dan mumpuni.
Strategi bisnis akan meningkatkan penjualan dengan melakukan perbaikan logistik, dengan memperbaiki sejumlah fasilitas agar pengiriman bisa lebih cepat. Untuk strategi pemasaran sendiri, tentang kebijakan BLU, kami selalu melihat pasar mana yang bisa memberikan return yang lebih baik. Kita berharap kombinasi penjualan ekspor dan domestik ini akan memberikan kinerja maksimal untuk perseroan.
Secara harga batubara produksi kami saat ini masih baik di tahun depan, dibandingkan tahun 2022 mungkin fluktuatif tapi tidak terlalu jauh dari. SMMT percaya tahun depan masih menjadi tahun yang baik untuk bisnis batubara.
Sedangkan terkait dengan IUP Produksi PT International Prima Coal sebagai entitas usaha perseroan yang akan berakhir pada 2026. Perseroan berencana melakukan perpanjangan IUP tersebut hingga 10 tahun lagi dari tahun 2026.
Related News
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya
MEDC Siap Lunasi Obligasi Rp476,3 M, Telisik Sumber Dananya
Pendapatan Oke, Laba NCKL Kuartal III 2024 Tembus Rp4,83 Triliun
Transaksi Beres, Menantu Megawati Siap Tender Wajib Saham MINA
Harga Miring, Sejahtera Raya Repo 55 Juta Saham IMAS Rp652 per Helai