Cek! 10 Saham Top Losers Pekan Ini
Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Sebanyak 10 saham emiten mengalami tekanan besar pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 4 hingga 8 November 2024. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) memimpin daftar top losers dengan penurunan sebesar 40,92 persen, turun ke Rp322 per saham.
Dalam sepekan, transaksi saham BDKR mencapai Rp37,4 miliar dengan volume 78,7 juta saham. Aksi jual besar-besaran ini membawa saham BDKR ke level terendah dalam setahun sejak listing pada 3 Maret 2023, meskipun nilai kapitalisasi pasar masih sebesar Rp1,52 triliun.
Posisi kedua ditempati oleh PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), yang mengalami penurunan sebesar 36,29 persen ke Rp4.450, dengan nilai transaksi sepekan mencapai Rp54,4 miliar. Meskipun tertekan, saham FORU masih mencatat kenaikan 129,90 persen dalam tiga bulan terakhir.
Berikut daftar lengkap 10 saham top losers pekan ini berdasarkan data BEI:
- PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) turun 40,92 persen ke Rp322 dari Rp545.
- PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) turun 36,29 persen ke Rp4.460 dari Rp7.000.
- PT Multipolar Tbk (MLPL) turun 31,35 persen ke Rp127 dari Rp185.
- PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) turun 30,91 persen ke Rp76 dari Rp110.
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 26,42 persen ke Rp78.
- PT Sekar Laut Tbk (SKLT) turun 24,61 persen ke Rp193 dari Rp256.
- PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS) turun 22,34 persen ke Rp73 dari Rp94.
- PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) turun 22,14 persen ke Rp109 dari Rp140.
- PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) turun 21,05 persen ke Rp180 dari Rp228.
- PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) turun 19,61 persen ke Rp1.025 dari Rp1.275.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun