EmitenNews.com - Emiten Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menyampaikan optimis akan menjadi mayoritas pemilik perusahaan patungan dengan Glencore pasca mengakuisisi aset kilang minyak Shell Singapura. 


Direktur Keuangan Chandra Asri Andre mengungkapkan bahwa Akuisisi tersebut  akan menyumbang pendapatan TPIA hingga US$8 miliar (Rp128 triliun) per tahun. 

“TPIA akan menjadi kepala operator dan pemilik mayoritas saham joint venture CAPGC Ple. Ltd sementara untuk Glencore berada di posisi minoritas. Akuisisi ditargetkan akan selesai pada akhir 2024, “kata Andre dalam Analyst Call, secara virtual Selasa (14/5). 



Andre menambahkan, fokus kami ada pada operasional, manufaktur sementara Glencore akan membangun jaringan global untuk menjaga pasokan minyak mentah kami.

 

Andre menyebutkan pihaknya tidak dapat menyebutkan total nilai investasi karena adanya perjanjian kontrak dengan Glencore. Namun aksi akuisisi ini akan ditargetkan selesai pada akhir 2024.

Adapun, dana akuisisi akan berasal dari pembiayaan internal. Andre mengklaim TPIA memiliki sumber daya dan likuiditas yang lebih dari cukup untuk menyelesaikan investasi strategis ini.

Sementara Analis Stockbit Sekuritas Theodorus Melvin mengatakan dengan struktur kepemilikan JV, pendapatan TPIA berpotensi akan bertambah US$6,4 miliar hingga US$8 miliar per tahun. Pendapatan tersebut naik 3-4 kali lipat dibandingkan pendapatan TPIA tahun 2023 yang tercatat sebesar US$2,2 miliar.

“Manajemen mengestimasikan tambahan pendapatan sebesar US$8 miliar-10 miliar per tahun dari SECP," kata dia.


Selain kenaikan pendapatan, kapasitas volume produksi TPIA akan naik 3 kali lipat dari 4,2 juta ton menjadi 17,2 juta ton. Aksi akuisisi yang ditargetkan selesai pada akhir 2024 ini akan terefleksi pada laporan keuangan 2025. 

Sebelumnya, TPIA telah mengumumkan perusahaan patungannya bersama Glencore plc, CAPGC Pte. Ltd., telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi 100% saham kepemilikan Shell Singapore Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) dari Shell Singapore Pte. Ltd. 

 

Kilang minyak mentah tersebut memiliki kapasitas pemrosesan sebesar 237.000 barel per hari dan ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hilir di Pulau Jurong.