Ciemas Gold Project Lumpuh, CGS Securities Lepas 41 Juta Saham SQMI
Sejumlah fasilitas pemrosesan di Ciemas Gold Project, Sukabumi, sebelum terdampak banjir Bandang. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - CGS International Securities Singapore Pte Ltd terus memperkecil koleksi saham Wilton Makmur Indonesia (SQMI). Itu ditunjukkan dengan melepas 41.038.100 helai alias 41,03 juta saham perseroan. Transaksi divestasi dilakukan enam kali.
Rentetan transaksi divestasi CGS Securities tersebut sebagai berikut. Pada 20 Desember 2024, CGS Securities melepas 790.500 helai. Lalu, pada 23 Desember 2024, CGS Securities kembali menjual 1.467.200 saham.
Kemudian, pada 24 Desember 2024, melego 1.602.800 lembar. Selanjutnya, pada 27 Desember 2024, CGS Securities mendivestasi 2.393.600 helai. Berikutnya, pada 30 Desember 2024 membuang 21.049.800 eksemplar.
Dan, pada 2 Januari 2025, CGS Securities menjual 13.734.200 lembar. Seluruh rangkaian transaksi itu, dibidani oleh CGS International Sekuritas Indonesia. Menyusul transaksi itu, timbunan saham Wlton Makmur dalam pangkuan CGS Securities menciut.
Tepatnya, menjadi menjadi 2,92 miliar eksemplar atau setara dengan 18,81 persen. Mengalami reduksi sekitar 0,26 persen dari episode sebelum transaksi dengan tabulasi 2,96 miliar helai. Koleksi saham sebelum transaksi itu, selevel dengan 19,07 persen.
Divestasi itu, diduga sehubungan dengan operasional Ciemas Gold Project terkena dampak banjir bandang Sukabumi, Jawa Barat. Efek banjir bandang itu, proyek perseroan itu tidak mendapat pasokan listrik. Oleh sebab itu, operasional Ciemas Gold Project terhenti.
Dengan suplai listrik terputus, perseroan tidak dapat menyalakan generator cadangan di fasilitas pemrosesan. Meski telah bekerja sama erat dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), pasokan listrik ke fasilitas pengolahan milik grup masih belum dapat tersedia dengan stabil.
Selain itu, kerusakan pada jalan, dan jembatan masih menjadi hambatan utama bagi vendor untuk dapat mengirimkan pasokan barang, termasuk pasokan bahan bakar, ke lokasi tambang. Meski demikian, sejauh ini tidak ada kerusakan pada infrastruktur fasilitas pemrosesan milik grup, maupun infrastruktur pendukung, dan semua karyawan di lokasi tambang dalam kondisi baik.
Perusahaan akan terus memantau situasi, dan membuat pengumuman jika ada perkembangan material, termasuk dampak keuangan material terhadap grup. Para pemegang saham, dan calon investor diingatkan untuk berhati-hati saat bertransaksi dalam sekuritas perusahaan, dan disarankan membaca pengumuman lebih lanjut dengan saksama.
”Kalau ragu, pemegang saham dan calon investor harus berkonsultasi dengan pialang saham, manajer bank, pengacara, akuntan, atau penasihat profesional lainnya jika ragu tentang tindakan yang harus diambil,” tegas Mohammad Noor Syahriel, Corporate Secretary Wilton Makmur Indonesia. (*)
Related News
Nyicil, Yos Effendi Jala 3 Juta Saham PRAY Rp720 per Lembar
Ganjar Peringkat Obligasi INPP idAAA, Ini Pertimbangan Pefindo
MMIX Dirikan Entitas Usaha Patungan, Ini Bidang Garapannya
Borneo Logistics Serok 1,74 Miliar Saham ALII, Simak Detailnya
NATO Kaji Pembangunan Sejumlah Resort, Ini Sebabnya
Sunat Porsi, HSBC-Fund Buang 9,36 Juta Saham BUMI