EmitenNews.com - Ini dampak dari kemajuan teknologi. Seperti ibu rumah tangga ‘biasa’, jangan kaget, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menjadi sasaran penawaran pinjaman online (pinjol). Mantan direktur pengelola Bank Dunia itu, juga tak lepas dari kejaran penawaran pinjol. Seperti banyak kaum ibu, Ani, demikian ia karib disapa, kerap kali ditawari pinjol melalui pesan singkat (sms) dalam telepon genggamnya.

"Saya dapat juga, saya ditawari pinjaman online (pinjol) tiap hari, sama kayak ibu-ibu. Gadget ini jadi potensi yang bisa ciptakan korban yaitu diri kita sendiri," ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam acara Edukasi Keuangan Bundaku di Gedung Dhanapala, Selasa (25/6/2024).

Dalam keterangannya yang dikutip Rabu (26/6/2024), Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, derasnya penawaran pinjol kepada warga masyarakat, teristimewa kaum perempuan, jelas itu salah satu dampak dari kemajuan teknologi. Kemajuan membuat gadget saat ini bisa menjadi teman sekaligus musuh.

Karena itulah perlunya para ibu sebagai fondasi sebuah keluarga mendapatkan literasi mengenai keuangan di tengah masifnya penggunaan teknologi. Apalagi, selain pinjol, saat ini tengah banyak kasus judi online yang salah satu pelakunya ibu-ibu.

Mengutip data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), banyak ibu-ibu yang terlibat pinjol dan judi online. Kondisi yang sangat miris karena bisa menghancurkan tak hanya diri sendiri tapi juga sebuah keluarga.

"Pinjaman online dan judi online, mereka masuk melalui whatever (merek) handphone yang anda miliki, mudah sekali. Ini yang kemudian timbulkan, yang istilahnya dalam perang kalau yang disebut pertahanan kita di lini depan sudah jebol, berarti musuh sudah masuk gadget anda," jelasnya.

Menkeu menekankan pentingnya mengedukasi perempuan bagaimana menjaga  pertahanan dalam mengelola keuangan dengan menggunakan gadget sebagai teman.

Intinya, urai Menteri Sri Mulyani, HP jadi potensi yang bisa menciptakan korban, yaitu diri kita sendiri. Karena itu, ia sangat senang bahwa aktivitas literasi keuangan digital dilakukan. Dalam era yang begitu cepat perubahannya, kita terus ciptakan human capital yang positif. 

“Yaitu kita mampu kalau pahami ada perubahan bagusnya seperti ini, risikonya seperti ini, saya akan memilih ini," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ***