Dana Pandemi: Respon Dunia Luar Biasa, Terhimpun Komitmen Awal Rp21,7 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati G20. dok. SINDOnews.
EmitenNews.com - Respon negara-negara di dunia terhadap upaya menanggulangi pandemi Covid-19, luar biasa. Dari komitmen awal Pandemic Fund, atau Dana Pandemi telah menghimpun sebesar USD1,4 miliar atau sekitar Rp21,7 triliun. Karena itulah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimistis sumbangan sukarela dari kalangan internasional itu, bakal terus bertambah, seiring dengan kebutuhan peningkatan kemampuan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman pandemi Covid-19.
Dalam jumpa pers, Sabtu (12/11/2022) malam, usai memimpin G20 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, sejauh ini Pandemic Fund berhasil menghimpun komitmen sumbangan dana dari 15 negara dan tiga lembaga filantropi dunia.
Sejumlah negara yang telah berkontribusi, yaitu Komisi Eropa (European Commission), Amerika Serikat, Italia, Indonesia, Tiongkok, Jepang, Jerman, dan Kanada. Lainnya, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru. Sedangkan tiga lembaga filantropi yang turut serta, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation, Rockefeller, dan Wellcome Trust. Dari komitmen awal itulah terkumpul sekitar Rp21,7 triliun.
Dalam pertemuan gabungan kedua menteri keuangan dan menteri kesehatan (JFHMM) G20, Sri Mulyani menyampaikan tiga negara, Australia, Prancis, dan Arab Saudi, juga menyampaikan komitmennya turut berkontribusi memberi sumbangan dana di Pandemic Fund. "Mereka akan mengumumkan besarannya saat pertemuan para pemimpin negara (KTT G20) sehingga diperkirakan lebih dari USD4 miliar."
Karena itu, Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, yang bersama-sama memimpin G20 2nd JFHMM, meyakini Pandemic Fund dapat memperkuat arsitektur kesehatan global, khususnya dari sisi mekanisme pembiayaan. "Ini pencapaian yang sangat baik dan konkret, juga menunjukkan komitmen serta kolaborasi dari seluruh anggota G20, didukung organisasi internasional dan lembaga filantropi."
Dalam kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan Pandemic Fund merupakan upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global sehingga memiliki tata kelola, mekanisme pembiayaan, dan kemampuan menghadapi krisis yang sama seperti arsitektur keuangan dunia.
Pandemic Fund menurut Menkes, dapat memainkan peran sebagai salah satu pilar penting di arsitektur kesehatan global yang dapat melindungi kita semua dari ancaman krisis pandemi pada masa depan.
Seperti diketahui usulan pembentukan Pandemic Fund telah digagas sejak masa Presidensi G20 Italia pada 2021. Akan tetapi, baru berhasil disepakati dan rampung di bawah kepemimpinan, atau Presidensi G20 Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Indonesia, negara-negara anggota G20 tidak hanya menyepakati pembentukan Pandemic Fund. Mereka juga membentuk lembaga pengelolanya (governing board) yang saat ini dipimpin oleh Menteri Keuangan RI periode 2013-2014 Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel M. Ngamije. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan