Data Ekonomi AS Melemah, Rupiah Diproyeksikan Menguat ke Rp14.600-Rp14.700

EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Rabu (3/5) menguat. Rupiah pada Rabu pagi naik 5 poin atau 0,0034 persen ke posisi Rp14.721 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.726 per dolar AS.
Menurut analis Bank Woori, Rully Nova, penguatan rupiah hari ini antara lain dipicu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang baik.
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS karena data-data ekonomi AS menunjukkan pelemahan," katanya di Jakarta hari ini.
Data ekonomi AS yang kurang baik tersebut antara lain meliputi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama 2023 dan data tenaga kerja di bawah ekspektasi analis.
PDB AS naik 1,1 persen secara tahunan dalam tiga bulan pertama pada 2023, lebih rendah dari pertumbuhan 2,6 persen pada kuartal keempat tahun lalu.
Dolar terpantau melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data menunjukkan bahwa lowongan kerja AS turun pada Maret, sehari sebelum Bank Sentral AS atau Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin.
Rully memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.(*)
Related News

BRI Dukung Usaha Perhiasan Batu Alam Tembus Pasar Global

Harga Emas Antam Jumat ini Turun Rp10.000 per Gram

Menkeu Bahas Peluang Negosiasi Tarif Dagang dengan Dubes AS

ULN Swasta Lanjut Kontraksi Pertumbuhan 1,6 Persen

Utang LN Indonesia Februari 2025 Turun USD700 Juta

Sudah Lapor Prabowo Soal Meikarta, Menteri Ara Panggil Bos Lippo Group