EmitenNews.com - Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah data PPI atau inflasi di tingkat produsen mengalami kenaikan lebih tinggi dari perkiraan.
Data PPI bulan November tercatat sebesar 9,6%, setelah bulan Oktober tercatat sebesar 8,8%, dan merupakan level tertinggi sejak November 2010.
"Data PPI tersebut menambah kekhawatiran pasar menjelang pertemuan The Fed yang diperkirakan akan memutuskan untuk mempercepat pengurangan pembelian obligasi dalam upaya meredam laju inflasi," kata analis Waterfront Sekuritas, Ratna Lim.
The Fed juga berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan jika inflasi terus mengalami kenaikan. Menurut pooling Reuters, diperkirakan The Fed akan mulai menaikkan suku bunga pada Q3 2022 sebesar 0,25% dan diikuti kenaikan pada Q4 2022 sebesar 0,25%. Penyebaran varian omicron juga menjadi sentimen negatif.
IHSG pada perdagangan Selasa 14 Desember 2021 ditutup melemah 0,56% pada level 6625. Saham sektor teknologi mengkontribusikan pelemahan terbesar. Sedangkan saham sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing net sell Rp263,35 miliar.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran support 6585/6525 dan resistance 6670/6690. Saham yang direkomendasikan Waterfront Sekuritas hari ini adalah BMRI, BBTN, PGAS, EXCL, ACES, INTP, TPIA, PTBA, ADRO, dan ITMG.(fj)
Related News

KAI Berhasil Kurangi Emisi 420 Ribu Ton CO2 dari KA Jarak Jauh

Mentan Usul ke Menko untuk Kendalikan Impor Singkong dan Turunannya

KKP Dahulukan Sanksi Administratif dalam Penegakan Hukum di Laut

Transaksi Judol Kuartal Pertama 2025 Turun Hingga 80 persen

PHE Melantai di Bursa Singapura, Terbitkan Global Bond USD1 Miliar

DAMRI Tambah 200 Bus Listrik di 2025