EmitenNews.com -PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) meraih kontrak baru dari Pemerintah Timor Leste untuk proyek pengembangan Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato.

 

Director of Operation I & QSHE Perseroan, I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan bahwa nilai kontrak proyek pengembangan bandara ini sebesar USD72,6 juta atau sekitar Rp1,1 triliun yang bersumber dari dana ADB. Menurutnya proyek ini diperkirakan akan diselesaikan dalam waktu 974 hari.

 

"Ini bukti kepercayaan Pemerintah Timor Leste kepada Waskita karya. Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini dengan kualitas yang terbaik dan selesai lebih cepat dari rencana," kata Pasek dalam keterangannya, Senin (29/5).

 

Pekerjaan proyek ini meliputi perpanjangan runway sepanjang 2.100 meter, termasuk pembangunan Runway End Safety Area ( RESA ) minimal 90 meter di setiap sisi, juga membangun taxiway, Apron dan Air Traffic Control Tower ( ATCT ) untuk memperluas fasilitas bandara tersebut. Waskita akan mengirimkan tim terbaiknya sebagai wujud tanggung jawab.

 

"Kami berkomitmen untuk bekerja dengan memberikan kontribusi maksimal dari sisi kualitas dan HSE sampai proyek ini selesai, untuk memenuhi kebutuhan material, alat, maupun subkontraktor," ulasnya.

 

Perseroan juga berkomitmen menggunakan material yang terbaik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Selain itu juga memastikan peralatan yang datang tiba tepat waktu dan siap digunakan demi menjaga kualitas pekerjaan.

 

"Selain itu, Waskita akan memilih subkontraktor yang memiliki rekam jejak terbaik untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai harapan," ulasnya.

 

Sebelumnya di Timor Leste, Perseroan sudah mendapatkan beberapa proyek prestisius, sebut saja, Proyek Jalan Noefefan-Oenuno di O-Cusse, Jalan Pasar Tono menuju Oesilo yang merupakan wilayah Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Pos Lintas Batas Negara ( PLBN ) Napan, Indonesia, lalu proyek yang rampung di tahun 2020 yaitu Bandara Suai dan Jalan Sakato - Noefefan.

 

"Waskita Karya juga mengadopsi teknologi terkini seperti BIM (Building Information Modeling) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi proyek ke dalam model 3 dimensi. Harapannya dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi," bebernya.