Demi Investor Ritel, Batavia Prosperindo (BPII) Mau Stock Split 1:20
ilustrasi stock split atau pemecah harga saham. Dok/istimewa
EmitenNews.com -PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) akan melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:20. Mengakomodasi investor ritel, perseroan mau stock split 1:20.
Artinya, setiap 1 saham bernominal lama BPII, akan dipecah menjadi 20 saham dengan nominal baru. Nilai nominal BPII saat ini mencapai Rp100 per saham, yang akan dipecah menjadi nominal baru sebesar Rp5 per saham.
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru bakal berlangsung pada 15 Mei 2024. Dengan begitu, jumlah saham yang diterbitkan dan disetor perseroan akan berubah dari 515.498.662 saham menjadi 10.309.973.240 saham.
Rencana tersebut akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 16 April 2024.
Manajemen BPII menjelaskan, alasan pemecahan saham lantaran saham Batavia Prosperindo masuk dalam papan pemantauan khusus dengan kriteria nomor 7 karena memiliki likuiditas yang rendah.
"Tujuan Rencana Stock Split ini diharapkan harga saham Perseroan lebih terjangkau bagi para Investor sehingga dapat meningkatkan likuiditas saham Perseroan dan juga akan meningkatkan jumlah investor individual (retail)," tulis manajemen BPII dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (8/3/2024).
Saat ini saham BPII ada di level 10.350 per lembar. Dalam satu tahun terakhir saham BPII tercatat turun 500 poin dari 10.850 pada 9 Maret 2023.
Memang sejak pandemi covid-19, saham BPII sempat menyentuh harga terendah di 4.650 pada 3 November 2021. Namun setelahnya saham ini langsung menguat tak terbendung ke level saat ini. ***
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M