EmitenNews.com - Freeport Indonesia tidak bisa lagi ‘menyembunyikan’ jumlah emas, atau jenis hasil tambang lainnya, yang dilarikan ke luar negeri. Presiden Joko Widodo mengemukakan dengan adanya smelter PTFI, di Gresik, Jawa Timur, yang bakal diresmikan pekan depan, semua yang keluar dari penambangan di Papua, akan ketahuan. Kata Jokowi, bisa diprediksi jumlah emas yang ke luar negeri selama 55 tahun Freeport beroperasi. 

Presiden Jokowi mengemukakan hal tersebut saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024). Dalam sambutannya, Jokowi antara lain berbicara mengenai keberhasilan pemerintah menambah kepemilikan saham Indonesia atas Freeport mencapai 51%.

Selama 55 tahun Freeport beroperasi di Indonesia, sejak kekuasaan Orde Baru, dengan kepemilikan saham mayoritas asing, dan tidak pernah mau membangun smelter. Jokowi mengatakan, karena ada komoditas lain yang berharga selain tembaga yaitu emas yang dikeruk dari perut bumi Cenderawasih.

"Nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, jadi tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari tanah air Indonesia selama 50-an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40 - 50 ton, itu baru perkiraan, nebak-nebak. Tetapi, nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul ooo ada emasnya sekian ton per tahun," kata Jokowi.

Dengan begitu jika dihitung maka selama 55 tahun ada sekitar 2.200 ton hingga 2.750 ton emas yang lari ke luar negeri.

Sampai di sini, Presiden Jokowi bercerita tidak mudah untuk merebut kepemilikan saham mayoritas di Freeport. Tak sedikit bisikan ataupun ancaman yang muncul ketika proses itu dilakukan.

"Waktu akan ambil Freeport banyak yang bisikin ke saya 'pak hati-hati Papua bisa lepas'. 'pak hati-hati bapak bisa digulingkan'. Jadi hilirisasi ini bukan barang yang gampang," tegas mantan wali kota Surakarta itu.

Saat ini kepemilikan Indonesia melalui holding BUMN tambang MIND ID mencapai 51%. Bandingkan dengan sebelumnya, yang hanya 9%. Kini Indonesia juga terus berusaha menambah kepemilikannya menjadi 61%.

Mengutip SindoNews, Sabtu, 24 Desember 2022, diperkirakan cadangan emas Grasberg, bagian dari Freeport, mencapai 106,2 juta ons. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat cadangan emas di Siberia, Rusia. 

Berdasarkan perhitungan pada 2012, tambang emas Olimpiada, tambang di Siberia, memiliki cadangan sebesar 47,5 juta ons. Hingga Desember 2019, MIND ID, induk Freeport Indonesia, mengungkap bahwa cadangan (proven+probable) untuk emas Freeport Indonesia secara keseluruhan 29,08 juta troy ons. 

Penting dicatat, selain tembaga, juga emas masih ada beberapa "harta karun" yang dihasilkan oleh Freeport. Bahkan, ada mineral yang sebenarnya merupakan bahan tambang yang paling banyak dihasilkan oleh Freeport. 

Di antaranya, komoditas yang dihasilkan oleh Freeport dengan kandungan mineral utama adalah tembaga. Dari ore (bijih mentah) yang ditambang Freeport tembaga merupakan mineral yang paling banyak didapatkan. Dari satu hasil tambang bijih atau ore, di dalamnya terdapat kandungan 1% persen. 

Sedangkan emas hanya dapat diperoleh sekitar 1 gram, dari hasil tambang ore sebanyak 1 ton. Jadi dalam 1 ton ore yang dihasilkan, kandungan tembaganya sebanyak 10 kg. 

Selain itu, juga ada perak, yang juga ternyata punya nilai jual yang tinggi, meski harganya di bawah emas. Perak juga memiliki beberapa manfaat. Yang utama adalah digunakan untuk bahan pokok keperluan industri. 

Bisa diketahui, perak memiliki konduktivitas terhadap listrik yang tinggi jadi digunakan dalam fabrikasi sirkuit listrik. Selain itu menjadi bahan utama pelapis uap dalam industri elektronik. Perak juga digunakan sebagai bahan baku uang logam. ***