EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto menyempatkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Mesir. Koleganya, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi memperlihatkan pusat pendidikan militer Mesir di luar agenda resmi, setelah jamuan santap siang di Istana Al Ittihadiya, Kairo, Sabtu (12/4/2025) siang waktu setempat. Mesir salah satu dari lima negara yang dikunjungi Presiden Prabowo dalam lawatannya ke Timur Tengah. 

Sekretariat Presiden dalam siaran resminya, Minggu (13/4/2025) dini hari, menjelaskan perjalanan yang waktu tempuhnya sekitar 40 menit dari Istana Kepresidenan Mesir itu, merupakan agenda mendadak (impromptu) Presiden RI dalam rangkaian lawatannya di Mesir.

Dalam kunjungan itu, Presiden Sisi dan Presiden Prabowo berangkat menuju Akademi Militer Mesir dalam kendaraan yang sama. Di Komplek Akmil Mesir, kedatangan Presiden Sisi dan Presiden Prabowo disambut oleh Kepala Akademi Letnan Jenderal Asyraf Salim Zahir.

“Kunjungan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban tersebut menjadi momen hangat yang mencerminkan kedekatan hubungan personal dan diplomatik antara kedua pemimpin negara.” Demikian siaran resmi Sekretariat Presiden RI.

Ke dua kepala negara kemudian diajak berkeliling meninjau sarana dan prasarana, serta berbagai fasilitas di Komplek Akademi Militer Mesir. Keduanya lanjut bertemu dengan pimpinan akademi dan petinggi-petinggi militer Mesir.

Seperti ditulis Antara, pada kunjungan di Komplek Akademi Militer Mesir itu, Presiden Prabowo meninjau stadion, masjid, hingga arena pacuan kuda, yang menjadi bagian dari sarana latihan untuk para taruna Akmil Mesir.

“Kedekatan Presiden Prabowo dan Presiden Sisi dalam kunjungan itu menjadi simbol penguatan kerja sama strategis di bidang pertahanan dan pendidikan militer antara Indonesia dan Mesir,” demikian siaran resmi Sekretariat Presiden.

Dua kepala negara berlatar belakang militer dan menhan

Sekedar informasi, Presiden Prabowo dan Presiden Sisi merupakan dua kepala negara yang sama-sama memiliki latar militer. Keduanya  juga pernah menjabat sebagai menteri pertahanan. Presiden Sisi, sebelum menjabat sebagai menteri pertahanan, juga pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Mesir

Dari Akmil Mesir, Presiden melanjutkan perjalanannya ke Bandar Udara Internasional Kairo, dan langsung terbang ke Doha, Qatar, Sabtu, yang merupakan tujuan keempatnya dalam rangkaian lawatan ke lima negara di Timur Tengah.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Mesir menjadi kemitraan strategis.

Kesepakatan itu tercantum dalam pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Presiden Sisi yang diumumkan selepas keduanya bertemu di Istana Kepresidenan Mesir Al Ittihadiya, Kairo, Sabtu siang waktu setempat.

Kemitraan strategis itu menjadi dasar bagi dua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang. Di antaranya politik, ekonomi, pertahanan, kebudayaan dan pendidikan serta hubungan antarmasyarakat.

“Menyadari hubungan historis yang telah mengikat selama beberapa dekade, kedua pemimpin secara bersama-sama sepakat untuk meningkatkan hubungan mereka ke tingkat kemitraan strategis berdasarkan nilai-nilai keadilan, saling menghormati, dan saling percaya.” Demikian salah satu petikan isi pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Presiden Sisi.

Presiden Prabowo kembali menyambangi Presiden Sisi untuk berdiskusi secara langsung mengenai situasi geopolitik dan krisis kemanusiaan di Gaza, kemudian berkonsultasi mengenai kesiapan Indonesia membantu rakyat Palestina di Gaza.

Dalam dokumen pernyataan bersama dua Presiden, pertemuan antara Prabowo dan Sisi disebut produktif. Kedua Presiden mengadakan diskusi yang produktif guna memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah terjalin lama antara kedua negara.

Juru Bicara Kepresidenan Mesir Mohamed el Shennawy, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Mesir MENA, menjelaskan Presiden Prabowo dan Presiden Sisi berdiskusi membahas langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan bilateral dua negara. Juga termasuk perkembangan terbaru di kawasan, dan langkah-langkah untuk mengembalikan stabilitas di Timur Tengah.