EmitenNews.com—Kendati kinerja dibayangi potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) di semester dua 2022, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) optimistis bisa mencapai target  marketing sales  tahun ini.

 

Dalam keterangan resmi, Kamis (7/7) Direktur CTRA, Harun Hajadi, menyebut saat ini perusahaan tidak menjalankan strategi khusus. CTRA masih melakukan promosi seperti biasa, malah KPR bank masih menjadi andalan.

 

"Tapi jika inflasi menggila misalnya di atas 5,5% dan mata uang rupiah melemah banyak, maka kami harus memikirkan kembali  marketing sales  dan terutama  review  ulang untuk  launching  proyek barunya," jelas Harun.

 

Harun juga bilang penjualan tahun ini masih bisa tumbuh dibanding tahun lalu. Namun dia melihat pertumbuhan ini kurang merata karena ada beberapa kota yang penjualanya belum maksimal. Adapun penjualan yang menonjol masih berasal dari proyek-proyek di kota Jabotabek, Surabaya dan Medan.

 

CTRA menyatakan penjualan rumah tapak masih menjadi kontributor paling besar terhadap penjualan perseroan sepanjang tahun ini. Tapi tren penjualan apartemen pada tahun ini masih belum terbilang bagus kendati sudah terlihat ada pergerakan ke arah yang positif. Kondisi oversupply dan penyerapan yang sedikit membuat pelemahan penjualan apartemen masih berlanjut.

 

Untuk itu, CTRA masih belum memiliki rencana meluncurkan produk apartemen baru tahun ini. CTRA menyatakan pihaknya masih akan bertumpu pada penjualan rumah tapak pada tahun ini. Portofolio bisnis yang tersebar membuat penjualan dari segmen tersebut masih dapat diandalkan.

 

Untuk tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales dapat tumbuh sekitar 10,8 persen menjadi Rp8,2 triliun dari capaian marketing sales Rp7,4 triliun pada 2021 atau melompat 34,54 persen dari realisasi prapenjualan 2020 sebesar Rp5,49 triliun.

 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, CTRA mencatatkan pendapatan sebesar Rp9,72 triliun naik 20,55 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp8,07 triliun. Berdasarkan segmennya, kontribusi terbesar datang dari penjualan bersih kaveling, rumah hunian dan ruko yang sebesar Rp5,62 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp5,05 triliun.

 

Sementara pada kuartal pertama tahun ini, CTRA telah mengantongi pra-penjualan atau  marketing sales  sebesar Rp 1,9 triliun. CTRA memasang target  marketing sales  senilai Rp 8,2 triliun atau naik 10% dari 2021.