EmitenNews.com - Kebutuhan energi nasional terus mengalami peningkatan seiring tumbuhnya ekonomi di berbagai sektor. Sebagai upaya menjaga ketahanan energi, Pemerintah menandatangani Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) East Natuna, Sangkar dan Peri Mahakam yang total investasinya mencapai USD22.7 juta dan bonus tanda tangan USD600.000.


Penandatanganan kontrak bagi hasil WK East Natuna dan dua WK hasil lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2022 antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut berlangsung di Gedung Heritage Kementerian ESDM, Selasa (30/5). Ikut menyaksikan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Jakarta, hari ini Selasa (30/5).


WK East Natuna merupakan WK yang diusulkan pengelolaannya secara langsung oleh PT Pertamina Hulu Energi yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Sedangkan WK Sangkar dan Peri Mahakam (WK Eksplorasi) merupakan wilayah yang dilelang oleh Pemerintah melalui Lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2022 periode November 2022 - Januari 2023 dan telah diumumkan pemenangnya tanggal 22 Februari 2023.


Seperti dirinci di laman Kementerian ESDM untuk WK East Natuna kontraktornya adalah PT Pertamina East Natuna dengan total investasi USD12,5 juta plus bonus tanda tangan USD500 ribu. terdiri dari 1 studi G&G, akuisisi data seismik 3D 430km2 dan satu sumur eksplorasi.


Untuk WK Sangkar, terpilih sebagai kontraktornya PT Saka Eksplorasi Timur yang akan menggarap 2 strudi G&G dan akuisisi data seismik 3D 150km2 dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi USD3 juta dan bonus tanda tangan USD50 ribu.


Sedangkan ENI Peri Mahakam Limited (49%) dan Pertamina Hulu Borneo (51%) mendapatkan WK Peri Mahakam untuk menggarap 3 studi G&G, akuisisi data seismik 3D 150km2 dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi USD7,2 juta dan bonus tanda tangan USD50 ribu.


Kontrak Bagi Hasil WK Eksplorasi untuk ketiga WK tersebut berjangka waktu 30 tahun. "Seluruh KKKS telah menyelesaikan kewajiban finansialnya yaitu pembayaran bonus tanda tangan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku sebelum penandatanganan kontrak kerja sama," kata Tutuka.


Pada kesempatan tersebut, Tutuka meminta KKKS menjaga komitmennya dan berperan aktif mendukung kebutuhan energi nasional di masa mendatang. Tutuka juga menegaskan komitmen Pemerintah mendukung pengembangan migas nasional.


"Pemerintah Indonesia akan terus berupaya mendukung pengembangan kegiatan hulu migas dengan terus melakukan improvement dalam sistem pengelolaan migas sehingga dapat meningkatkan keyakinan investor dalam melakukan investasi," ujarnya.


Dengan bertambahnya penandatanganan tiga kontrak baru ini, Pemerintah berharap dapat menjadi salah satu bukti bagi para investor bahwa industri hulu migas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan, serta memiliki daya tarik yang tinggi.


"Semoga dengan ditandatanganinya ketiga kontrak kerja sama hari ini akan dapat menambah peluang penemuan lapangan baru migas dan kegiatan eksplorasi di masa yang akan datang," pungkas Tutuka.(*)