EmitenNews.com - PT Intan Baru Prana (IBFN) optimistis menggeber lini usaha baru bidang perdagangan alat pengangkutan komersial. Tahun depan, lini usaha baru itu dipercaya dapat meningkatkan kinerja bisnis, dan menjaga kelangsungan usaha perseroan. 


Tidak hanya dengan produk yang diageni saat ini, tahun depan akan menjadi tantangan bagi perseroan untuk mendapat peluang bisnis, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar lain sehubungan dengan bidang pengangkutan komersial untuk melakukan diversifikasi usaha sesuai dengan KBLI perseroan. 


Direktur Intan Baru Prana Petrus Halim mengatakan melalui dukungan INTA Group sebagai induk usaha berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam industri alat berat, perseroan optimistis dapat mengembangkan usaha perdagangan alat pengangkutan komersial dengan principal lain untuk diversifikasi produk ditawarkan kepada konsumen. 


”Sepanjang tahun 2023 ini, penjualan dilakukan di Kalimantan Timur, dengan target market customer bergerak sektor industri pertambangan khususnya batu bara. Penjualan dilakukan perseroan pada tahun pertama perubahan lini usaha ini didominasi penjualan sparepart kepada pelanggan-pelanggan telah menjadi nasabah INTA Grup," tutur Petrus Halim, dalam Public Expose Tahunan Intan Baru Prana, Senin, 11 Desember 2023. 


Perseroan menilai, potensi penjualan alat pengangkutan komersial terbuka luas khususnya proyek pendukung pembangunan ibu kota baru. Saat ini, untuk menjaga kelangsungan usaha, perseroan juga fokus terhadap collection existing debitur, baik terhadap debitur berstatus lancar maupun Non Performing


Sejumlah peluang usaha perseroan ke depan dengan mengandalkan beberapa keunggulan produk diageni perseroan saat ini dibanding keunggulan milik kompetitor di kelasnya. Perseroan akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha, dan berupaya mencari peluang-peluang usaha selaras dengan kompetensi bisnis perseroan, grup usaha Intraco Penta. 


Tidak hanya itu, customer base, dan dan fasilitas INTA dapat dimanfaatkan perseroan. Sementara sejumlah tantangan akan dihadapi perseroan, berupa persaingan dengan beberapa penyedia produk sejenis, dan perusahaan pesaing lain dalam kualitas, harga produk, dan tingkat pelayanan. 


"Truk-truk merek Jepang masih mendominasi penjualan alat pengangkutan komersial. Target market terbatas untuk produk diageni perseroan saat ini, perlu dukungan kuat dari Principal. Selain itu, perseroan dengan dukungan pemegang saham berupaya melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan usaha perseroan,” tegasnya. (*)