EmitenNews.com - Komoditas kopi sangat melimpah di Indonesia. Itu bisa menjadi salah satu keunggulan komparatif sehingga dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi. Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) memandang perlu upaya sistematis untuk menjadikan komoditas kopi sebagai penggerak ekonomi UMKM khususnya sektor mikro.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius mengatakan pihaknya konsisten mendukung upaya pengembangan bisnis berbasis kopi terutama dari sisi penguatan SDM (sumber daya manusia) agar lebih terampil, dan kompeten. Kebutuhan SDM peracik kopi menjadi profesi paling dibutuhkan seiring lonjakan angka penikmat kopi. 

"Itu artinya, ketersediaan sumber daya bidang barista yang kompeten menjadi sangat relevan, dan dibutuhkan, terutama untuk memenuhi tuntutan pasar makin beragam, dan kualitas produk makin meningkat,” tutur Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius.

Dalam pembukaan Pelatihan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Berbasis Kompetensi, Uji Sertifikasi dan Kompetisi Bidang Barista, Yulius menjelaskan pelatihan penguatan dan pengembangan SDM barista itu, secara pararel dilakukan berbagai Wilayah Indonesia. Pada 2024, pelatihan barista, uji kompetensi, dan kompetisi dilaksanakan di 10 kota, yakni Serang, Pekalongan, Bogor, Bandung, Jombang, Tegal, Pasuruan, Indramayu, Tangerang, Tangerang, dan terakhir akan dilaksanakan di Bekasi. 

Menurut Yulius, dalam setiap sesi terdapat 30 peserta direkrut untuk mengikuti serangkaian program pelatihan. Dia berharap melalui pelatihan ini dapat meningkatkan daya saing para pelaku usaha mikro yang menjalankan bisnis di bidang kopi/kafe. Pelatihan di Tangerang menjadi salah satu tempat pelatihan barista mengingat pertumbuhan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi lokal, dengan jumlah UMKM mencapai 24.130 terdata pada SIDT KUMKM (Sistem Informasi Data Tunggal Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

“Dengan lebih dari 95 persen usaha di Kota Tangerang merupakan kategori UMKM, sektor ini menjadi penopang utama bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi SDM sektor ini sangat krusial untuk memastikan para pelaku usaha mikro mampu bersaing di era globalisasi,” kata Yulius. 

Ditegaskan Yulius pelatihan pengembangan SDM di Tangerang ini juga sekaligus dilaksanakan uji sertifikasi ini para peserta sehingga akan mendapat pengakuan resmi atas keterampilan yang dimiliki. Skema itu, diharap dapat membuka lebih banyak peluang bagi para pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha secara profesional, dan berkelanjutan.

Kegiatan itu, berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Tangerang, PT Trans Indonesia Superkoridor, LPK Kompetensi Indonesia, dan Tim Asesor LSP Pariwisata dan SPA Indonesia. (*)