EmitenNews.com - Produsen tepung olahan gandum, Cerestar Indonesia (TRGU) melanjutkan diversifikasi produk sebagai growth driver Semester II tahun ini. Itu dilakukan karena bisnis bahan pakan ternak memiliki prospek sangat menjanjikan, tidak kalah dengan bisnis tepung terigu telah digeluti lebih dahulu. 

Bisnis bahan pakan ternak yang baru diluncurkan edisi 2022, telah mampu menyumbang 21 persen dari pendapatan perusahaan sepanjang Semester I-2024. ”Selain menjadi pendorong percepatan pertumbuhan pendapatan, diversifikasi bisnis bahan pakan ternak juga membantu memitigasi risiko pasar, dan meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan limbah pengolahan tepung terigu,” tutur Direktur Utama Cerestar Indonesia, Indra Irawan.

Berkat diversifikasi usaha bisnis bahan pakan ternak itu, penjualan perusahaan makin menunjukkan peningkatan signifikan. Di mana, pada paruh pertama 2024 ini, Cerestar berhasil membukukan pendapatan Rp2,9 triliun, meningkat 20 persen dibanding pendapatan periode sama tahun sebelumnya.

Bisnis produk bahan pakan ternak Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Itu seiring pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan jumlah penduduk. Konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia terus berkembang seiring pertambahan penduduk, dan peningkatan pendapatan. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada 2024 mencapai 281,6 juta jiwa, dan pada 2040 diperkirakan meningkat menjadi 317,2 juta jiwa, lalu pada 2050 akan mencapai 328,9 juta jiwa. 

Industri bahan pakan ternak sendiri terus menunjukkan perkembangan positif dalam 4 tahun terakhir. Pada 2020, produksi bahan pakan ternak tercatat 15,9 juta ton, lalu meningkat menjadi 17,4 juta ton pada 2021, kemudian meningkat menjadi 17,6 juta ton pada 2022, dan meningkat menjadi 17,9 juta ton pada 2023.

Di sisi lain, bisnis tepung terigu sebagai bisnis utama Cerestar juga terus menunjukkan prospek positif. Perusahaan yakin, konsumsi tepung terigu Indonesia akan terus meningkat seiring perkembangan gaya hidup, dan pola makan masyarakat makin banyak mengonsumsi roti, mie, dan produk olahan tepung terigu lainnya. 

Melihat kecenderungan peningkatan konsumsi produk olahan tepung terigu di masyarakat, dan terus bertumbuhnya pasar bahan pakan ternak Indonesia, perusahaan yakin target pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen tahun ini tidak akan meleset. (*)