Dorong Go Global, Menkop UKM Boyong 15 Startup ke Singapura
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki optimistis startup lokal telah siap untuk menjangkau pasar global.
EmitenNews.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki optimistis startup lokal telah siap untuk menjangkau pasar global. Salah satu upaya untuk mewujudkannya denagn mempertemukan 15 startup lokal terkurasi dengan investor.
Hal tersebut disampaikannya saat acara DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia di Singapura. Upaya ini kata Menteri Teten sebagai salah satu solusi finansial untuk mendukung pertumbuhan startup di tanah air.
“Pertemuan ini akan membuka kesempatan bagi para startup potensial di Asia, khususnya di Indonesia yang memiliki potensi pengembangan startup yang besar,” kata Menteri Teten melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Selasa (21/5/2024).
Lanjutnya, sejak 2023 pihaknya mulai merencanakan program startup Go Global dengan menjalin kolaborasi bersama beberapa negara, seperti Korea, Jepang, Belanda, dan Australia.
Menurut Menteri Teten, kegiatan seperti ini akan membuka banyak peluang bagi para investor, pemodal ventura atau bank untuk melihat secara langsung ekosistem entrepreneur, kemampuan para startup, potensi pengembangan, kebutuhan pendampingan usaha, serta jejaring di antara semua pihak yang hadir.
Adapun kelima belas CEO/Founder dari startup terpilih yang hadir antara lain Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.
“Saat ini kami aktif mendukung para startup untuk mengembangkan usahanya, karena kami yakin, Indonesia perlu menumbuhkan ekonomi baru untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” kata Menteri Teten.
Indonesia sendiri menjadi negara keenam di dunia dengan jumlah startup terbanyak, dimana terdapat 2.324 startup pada 2022, dan tumbuh menjadi 2.558 startup pada 2023 atau meningkat sebesar 9,15 persen.
“Jumlah startup di Indonesia terus bertambah, berkat program inkubasi dan pendampingan pembiayaan kami telah membina lebih dari 500 startup dalam tiga tahun terakhir, dengan tujuan memberikan fondasi yang kuat bagi para startup untuk tumbuh dan bertahan,” kata Menteri Teten.
Untuk itu, Menteri Teten berterima kasih atas kolaborasi antara KemenKopUKM dengan DBS Digital Economy Group seperti ini, yang menurutnya tidak hanya mampu memberikan solusi finansial, tetapi juga mendukung pertumbuhan dan inovasi startup.
Menteri Teten menjelaskan dinamika perkembangan startup melalui empat fase penting yang harus dilalui, yakni kesesuaian solusi masalah, pasar produk, model bisnis, dan keberlanjutan dari waktu ke waktu.
“Untuk melalui fase tersebut, diperlukan dukungan serta pembinaan bagi para startup, termasuk akses terhadap pembiayaan dan pendanaan. Masih banyak startup yang membutuhkan dukungan pembiayaan, terutama pada early stage dan growth stage,” kata Menteri Teten.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha