EmitenNews.com - Ini apreasi dari kalangan dewan untuk pemerintah. Kepala Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah mengapresiasi pemerintah yang menurunkan rasio utang ke level 37,91 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022 dari sebelumnya 37,9 persen dari PDB di 2021. Tetapi, ia tetap mengingatkan pemerintah agar tetap berhati-hati karena kewajiban imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) cenderung meningkat.


Dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (30/8/2022), rasio utang kita terhadap PDB turun ke posisi 37,91 persen. “Kita berikan apresiasi terhadap Menteri Keuangan yang berhati-hati dalam menjaga tingkat risiko utang."


Meskipun demikian ia mengingatkan agar pemerintah tetap berhati-hati karena kewajiban imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) cenderung meningkat tahun ini dan meningkat pada tahun 2023 mendatang.


Pembayaran bunga utang pada 2023 diperkirakan oleh pemerintah mencapai sebesar Rp441,4 miliar atau naik 9,3 persen dari outlook 2022 yang lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


"Kita harus waspada bila tren pembayaran imbal hasil terus meningkat imbas kebijakan hawkish sejumlah negara maju. Situasi ini kian mengoreksi fiskal kita," kata Said Abdullah. ***