EmitenNews.com - Allo Bank (BBHI) edisi Januari-September 2024 mencatat laba bersih Rp302,58 miliar. Susut 10,69 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp338,81 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar emiten bank asuhan Chairul Tanjung (CT) tersebut menjadi Rp18,57 dari sebelumnya Rp20,79. 

Pendapatan bunga bersih Rp818,69 miliar, melejit 8 persen dari posisi sama tahun lalu Rp756,77 miliar. Itu dari pendapatan bunga Rp1,08 triliun, surplus 11 persen dari edisi sama tahun lalu Rp976,64 miliar. Beban bunga Rp262,64 miliar, membengkak dari fase sama tahun lalu Rp219,87 miliar. 

Total pendapatan operasional lainnya Rp165,73 miliar, melesat dari Rp87,42 miliar. Itu dari provisi dan komisi Rp14,69 miliar, naik dari Rp6,55 miliar. Pendapatan administrasi dan denda Rp121,33 miliar, melambung dari Rp31,61 miliar. Lain-lain bersih Rp29,69 miliar, naik dari Rp11,88 miliar. 

Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non-keuangan Rp67,97 miliar, bengkak dari Rp30,79 miliar. Total beban operasional lainnya Rp523,89 miliar, bengkak dari Rp375,53 miliar. Beban tenaga kerja Rp126,15 miliar, bengkak dari Rp108,42 miliar. Biaya umum dan administrasi Rp397,74 miliar, bengkak dari Rp267,11 miliar. 

Pendapatan operasional Rp392,54 miliar, susut dari Rp437,86 miliar. Total ekuitas Rp7,22 triliun, melejit dari akhir tahun lalu Rp6,88 triliun. Jumlah liabilitas Rp6,84 triliun, bengkak dari akhir 2023 sebesar Rp5,86 triliun. Jumlah aset Rp14,06 triliun, melesat dari akhir tahun lalu Rp12,75 triliun. (*)