EmitenNews.com - Link Net (LINK) menyudahi 2024 dengan tabulasi rugi Rp1,18 triliun. Bengkak 122,64 persen dari episode akhir 2023 senilai Rp532,98 miliar. So, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi Rp431 dari sebelumnya hanya Rp194. 

Pendapatan tercatat Rp2,52 triliun, mengalami koreksi tipis 1,17 persen dari edisi sama 2023 sejumlah Rp2,55 triliun. Beban penyusutan Rp1,69 triliun, naik dari Rp1,62 triliun. Beban jaringan dan beban langsung lainnya Rp1,06 triliun, bengkak 53,62 persen dari posisi sama tahun lalu Rp693,65 miliar. 

Beban umum dan administrasi Rp452,87 miliar, bengkak dari Rp374,18 miliar. Beban gajo dan kesejahteraan karyawan Rp264,16 miliar, susut dari Rp355,83 miliar. Beban amortisasi Rp74,5 miliar, naik dari Rp67,8 miliar. Beban penjualan dan pemasaran Rp50,87 miliar, naik dari Rp50,85 miliar. 

Penurunan nilai piutang usaha Rp46,45 miliar, berkurang dari Rp203,01 miliar. Beban keuangan Rp632,39 miliar, bengkak dari Rp514,36 miliar. Penghasilan keuangan Rp12,36 miliar, melonjak signifikan dari Rp6,13 miliar. Beban lainnya Rp27,2 miliar, drop dari surplus Rp6,13 miliar.

Rugi tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan Rp1,77 triliun, bengkak dari Rp1,32 triliun. Total ekuitas Rp5 triliun, menanjak dari akhir tahun sebelumnya Rp4,31 triliun. Jumlah liabilitas Rp8,91 triliun, bengkak dari Rp8,32 triliun. Total aset Rp13,91 triliun, melejit dari akhir 2023 sebesar Rp12,63 triliun. (*)