EmitenNews.com - Pyridam Farma (PYFA) semester pertama 2024 mengemas rugi Rp93,84 miliar. Bengkak 155 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp36,68 miliar. Namun, rugi per saham dasar berkurang menjadi Rp8,35 dari posisi sebelumnya Rp68,56. 

Penjualan Rp407,32 miliar, melejit 29 persen dari posisi sama tahun lalu Rp313,61 miliar. Beban pokok penjualan Rp260,47 miliar, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp176,63 miliar. Laba kotor tercatat Rp146,84 miliar, mengalami pertumbuhan tipis dari sebelumnya Rp136,98 miliar. 

Beban penjualan dan pemasaran Rp107,36 miliar, bengkak dari Rp88,15 miliar. Beban umum dan administrasi Rp79,84 miliar, naik dari edisi sama tahun lalu Rp48,18 miliar. Laba atas penjualan aset tetap Rp208 juta, berkurang dari Rp220 juta. Rugi kurs Rp821 juta dari Rp2 juta. 

Rugi lain-lain Rp12,18 miliar, longsor 478 persen dari sebelumnya dengan laba Rp3,22 miliar. Rugi usaha Rp53,16 miliar, drop 1.402 persen dari posisi sama tahun lalu Rp4,04 miliar. Penghasilan keuangan Rp10,97 miliar, melonjak dari Rp584 juta. Beban keuangan Rp62,31 miliar, bengkak dari Rp42,44 miliar. 

Rugi sebelum pajak Rp104,50 miliar, bengkak dari periode sama tahun lalu senilai Rp37,77 miliar. Beban dan manfaat pajak penghasilan nihil dari sebelumnya dengan manfaat pajak Rp1,08 miliar. Rugi periode berjalan tercatat Rp104,50 miliar, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp36,69 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp1,34 triliun, meroket 282 persen dari posisi akhir tahun lalu hanya Rp357,06 miliar. Total liabilitas Rp4,81 triliun, bengkak 314 persen dari episode akhir tahun sebelumnya Rp1,16 triliun. Jumlah aset Rp6,16 triliun, melejit 305 persen dari akhir tahun lalu Rp1,52 triliun. (*)