EmitenNews.com - Lippo Cikarang (LPCK) per 30 September 2024 boncos Rp1,6 triliun. Drop 1.700 persen dari episode sama tahun lalu dengan tabulasi laba Rp106,3 miliar. So, dengan hasil itu, rugi per saham dasar menjadi Rp601 dari surplus Rp40. 

Pendapatan Rp980,84 miliar, surplus 22,51 persen dari edisi sama tahun lalu Rp800,62 miliar. Beban pajak final Rp19,47 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp15,69 miliar. Pendapatan bersih Rp961,36 miliar, melejit 22 persen dari edisi sama tahun lalu Rp784,92 miliar. 

Beban pokok pendapatan Rp555,63 miliar, bengkak dari Rp415,25 miliar. Laba kotor terakumulasi Rp405,72 miliar, menanjak 9,75 persen dari periode sama tahun lalu Rp369,67 miliar. Beban usaha Rp182,54 miliar, susut dari Rp186,1 miliar. Penghasilan lainnya Rp15,29 miliar, naik dari Rp14,74 miliar. 

Beban lainnya Rp1,73 triliun, bengkak 861 persen dari sebelumnya Rp18,86 miliar. Rugi usaha Rp1,49 triliun, anjlok 976 persen dari edisi sama tahun lalu Rp179,44 miliar. Beban keuangan Rp81,88 miliar, bengkak dari Rp52,97 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp3,36 miliar, naik dari Rp2,44 miliar. 

Rugi periode berjalan Rp1,6 triliun, longsor 1.700 persen dari laba Rp106,3 miliar. Total ekuitas Rp5,22 triliun, susut dari akhir 2023 senilai Rp6,79 triliun. Defisit Rp130,37 miliar, berkurang dari akhir tahun lalu Rp1,47 triliun. Jumlah liabilitas Rp8,15 triliun, bengkak 182 persen dari Rp2,89 triliun. Jumlah aset Rp13,37 triliun, naik 38 persen dari akhir 2023 sebesar Rp9,68 triliun. (*)