EmitenNews.com - PT RMK Energy Tbk (RMKE) melaporkan laba bersih sebesar Rp308,9 miliar sepanjang tahun 2023. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 20,38% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2022 yang mencapai Rp388 miliar.

Menurut Direktur Utama PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra, penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pendapatan usaha yang sedikit turun sebesar 6,6% YoY menjadi Rp2,6 triliun. 

Namun, pendapatan tersebut berhasil mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 100% setelah Perseroan kembali beroperasi normal pada pertengahan November tahun 2023 usai menyelesaikan pemenuhan sanksi administrasi kepada regulator.

Vincent Saputra juga menjelaskan bahwa pendapatan dari segmen jasa mengalami pertumbuhan sebesar 24,0% secara tahunan menjadi Rp769,5 miliar, namun penjualan batubara mengalami dampak yang cukup besar akibat normalisasi harga dan kendala produksi. Sehingga, pendapatan usaha dari penjualan batubara turun sebesar 15,6% YoY menjadi Rp1,8 triliun.

Meskipun demikian, RMKE berhasil mempertahankan laba kotor dari segmen jasa yang tumbuh sebesar 42,1% YoY menjadi Rp230,1 miliar. Namun, secara total, laba kotor RMKE turun sebesar 16,9% YoY menjadi Rp489,1 miliar.

Pada akhir tahun 2023, ekuitas RMKE meningkat sebesar 23,1% secara tahunan menjadi Rp1,5 triliun, sementara utang finansialnya meningkat menjadi Rp507,8 miliar yang digunakan untuk mendanai modal kerja Perseroan. RMKE juga berhasil menjaga kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp187,4 miliar.

Vincent Saputra menyatakan bahwa RMKE telah mencapai target internal sebesar 96,9% dengan kinerja laba bersih yang berkelanjutan. Dia juga optimis untuk tahun 2024 dengan tuntasnya kendala operasional dan fokus pada aktivitas operasional ke depannya.