EmitenNews.com - Tri Bayan Tirta (ALTO) per 31 Maret 2023 belum keluar dari jebakan rugi. Bahkan, perseroan mengalami tekor lebih dalam yaitu Rp2,80 miliar. Longsor 221 persen dari edisi sama tahun lalu amsyong Rp87,56 juta. Alhasil, rugi per saham dasar menjadi Rp1,28 dari edisi sama tahun sebelumnya Rp0,04 per eksemplar. 


Penjualan Rp76,11 miliar, merosot 20 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp95,17 miliar. Beban pokok penjualan Rp68,90 miliar, turun dari periode sama tahun sebelumnya Rp84,28 miliar. Laba kotor Rp7,20 miliar, anjlok 33 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp10,88 miliar. 


Beban penjualan Rp3,46 miliar, naik dari Rp3,36 miliar. Beban umum dan administrasi Rp3,85 miliar, turun dari Rp4,22 miliar. Penghasilan lain-lain bersih Rp2,23 juta, susut dari Rp21,03 juta. Rugi usaha Rp115,10 juta, anjlok dari surplus Rp3,30 miliar. Penghasilan keuangan Rp1,64 juta, turun dari Rp20,66 juta. Beban keuangan Rp2,76 miliar, bengkak dari Rp2,52 miliar. 


Rugi sebelum beban pajak penghasilan Rp2,87 miliar, bengkak parah dari laba Rp801,60 juta. Manfaat pajak tangguhan Rp58,63 juta, melejit signifikan dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp885,11 juta. Rugi bersih tahun berjalan Rp2,81 miliar, membengkak jika dibanding dengan episode sama tahun sebelumnya Rp83,51 juta. 


Total ekuitas senilai Rp346,09 miliar, menyusut dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp348,91 miliar. Defisit Rp186,99 miliar, bengkak dari Rp184,18 miliar. Jumlah liabilitas Rp674,05 miliar, turun dari edisi akhir tahun lalu Rp674,40 miliar. Total aset Rp1,02 triliun, turun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp1,02 triliun. (*)