EmitenNews.com - Bank Ina Perdana (BINA) per 31 Maret 2024 membukukan laba Rp32,81 miliar. Melorot 44 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp58,83 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilusian emiten bank Salim Group tersebut susut ke level Rp5,35 dari posisi sama sebelumnya Rp9,70. 

Pendapatan bunga bersih Rp181,98 miliar, naik tipis dari sebelumnya Rp178,11 miliar. Pendapatan bunga Rp499,94 miliar, melejit 26 persen dari fase sama tahun lalu sebesar Rp395,37 miliar. Beban bunga senilai Rp317,95 miliar, bengkak 46 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp217,25 miliar. 

Total pendapatan operasional lainnya Rp6,25 miliar, susut dari Rp9,02 miliar. Keuntungan atas penjualan efek-efek yang diklasifikasi sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan nilai wajar melalui laba rugi-net Rp554 juta, anjlok dari Rp2,67 miliar. Pendapatan jasa cash pick up Rp1,79 miliar, susut dari Rp2,17 miliar. 

Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang diklasifikasi nilai wajar melalui laba rugi-neto Rp208 juta, turun dari Rp1,47 miliar. Pendapatan administrasi Rp1,42 miliar, turun dari Rp1,47 miliar. Provisi dan komisi selain dari pemberian kredit Rp1,43 miliar, susut dari Rp1,41 miliar. Keuntungan penjualan aset tetap Rp4 juta dari nihil.

Penerimaan kembali kredit telah dihapusbuku Rp120 juta dari nihil. Lain-lain Rp718 juta, turun dari Rp1,29 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai Rp28,65 miliar, bengkak dari Rp24,73 miliar. Beban tenaga kerja Rp68,30 miliar, bengkak dari Rp50,31 miliar. Beban umum dan administrasi Rp43,39 miliar, bengkak dari Rp34,82 miliar. 

Lain-lain Rp5,19 miliar, bengkak dari Rp2,47 miliar. Total beban operasional lainnya Rp145,56 miliar, bengkak dari Rp112,35 miliar. Laba sebelum pajak Rp42,67 miliar, anjlok dari Rp74,79 miliar. Beban pajak bersih senilai Rp9,86 miliar, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun lalu Rp15,95 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi senilai Rp3,56 triliun, melejit tipis dari episode akhir 2023 sebesar Rp3,55 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp23,24 triliun, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya tercatat Rp20,82 triliun. Total aset Rp26,80 triliun, menanjak dibanding periode akhir 2023 sebesar Rp24,38 triliun. (*)