EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bervariasi cenderung melemah. Sepanjang perdagangan kali ini, IHSG akan mengitari kisaran support 7.215-7.180, dan resistance 7.290-7.325.

Laju pelemahan IHSG itu, dipicu koreksi mayoritas harga komoditas. ”Padahal, mayoritas indeks bursa Wall Street kembali menguat, dan menjadi sentimen positif pasar,” tulis Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia.

Ya, tidak disangkal pada perdagangan kemarin, indeks Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat. Kondisi itu, mengantarkan indeks S&P500, dan Nasdaq ke level tertinggi dalam sejarah. Lompatan mayoritas indeks itu, terjadi seiring penantian investor terhadap data inflasi, pidato gubernur The Fed Jerome Powell dan rilis laporan keuangan emiten kuartal kedua tahun ini. 

Kalau menilik data inflasi di tingkat konsumen akan rilis pada Kamis waktu Amerika Serikat (AS) menunjukkan ada perbaikan, akan memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan tahun ini. Itu mengingat beberapa data ekonomi dirilis sebelumnya juga cukup lemah.

Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham dengan ramalan menyala. Yaitu, Pertamina Gas Negara (PGAS), Telkom Indonesia (TLKM), Sido Muncul (SIDO), ESSA Industries (ESSA), Sarana Menara (TOWR), dan Kalbe Farma (KLBF). (*)