EmitenNews.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengapresiasi perjalanan 10 tahun Du Anyam di kancah global. Sukses memperkenalkan hasil karya para wirausaha perempuan, khususnya para mama di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Itu sejalan visi KemenKopUKM dalam mendukung, dan mengembangkan wirausaha muda, termasuk kalangan perempuan. 

”Peran Du Anyam patut kita apresiasi. Du Anyam menjadi agregator penghubung, mendukung produksi anyaman perempuan pengrajin NTT, berdampak ekonomi terhadap perempuan desa–desa terpencil, dan melestarikan warisan budaya," tutur Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM).

Kemitraan strategis antara Du Anyam dan KemenKopUKM telah menjadi contoh nyata, bagaimana pemerintah dapat bekerja sama dengan wirausaha sosial akan menjadi kunci mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat. KemenKopUKM juga telah melaksanakan program peningkatan kapasitas wirausaha dengan memberikan fasilitasi inkubasi wirausaha melalui lembaga inkubator.

Baik perguruan tinggi negeri atau swasta, pemerintah daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten. ”Saya meminta pemerintah daerah untuk melihat dan mengembangkan potensi atau keunggulan dari daerah masing-masing. Sebagai contoh Du Anyam berinovasi menciptakan ekonomi baru bernilai tinggi hingga berhasil diterima di kancah global lewat anyaman terbuat dari daun lontar," ulas Teten.

Teten juga mengapresiasi Bank DBS Indonesia, dan DBS Foundation terus mendukung, dan membina wirausaha sosial. Itu dilakukan melalui program mentoring, dan pendanaan, untuk tumbuh, dan berkembang hingga tingkat internasional. Itu bukti kolaborasi antara sektor swasta, dan pemerintah dapat memajukan industri kewirausahaan sambil mengatasi isu-isu sosial.

Plt. Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM, Temmy Setya Permana, mengatakan model bisnis Du Anyam perlu diapresiasi, dan dicontoh berbagai pihak. Pasalnya, penggunaan sumber daya alam lokal unggulan dapat menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan masyarakat. “Kita mendorong produk mungkin selama ini tidak terbayangkan. Produk seperti ini kita harapkan ekspor. Jadi, kami berharap model bisnis seperti ini bisa direplikasi semua pihak,” harap Temmy.

Founder Du Anyam, Hanna Keraf menambahkan, Du Anyam percaya potensi anyaman lontar NTT dapat menjadi kekuatan besar, dan membawa dampak sosial signifikan. Bagi masyarakat NTT, terutama Pulau Rote dan Sabu, pohon lontar berperan krusial bagi kehidupan masyarakat. Manfaat besar lontar dalam berbagai sektor kehidupan bahkan membuat masyarakat menyebut sebagai pohon kehidupan.

“Dengan memanfaatkan keterampilan turun-temurun menganyam daun lontar, kami tidak hanya menciptakan produk bernilai, tetapi juga memberikan kemampuan, dan kesempatan bagi perempuan untuk dapat mengambil keputusan sendiri, menjadi pemimpin bahkan merencanakan masa depan diri, dan anak-anak kami," ujar Hanna.

Sepanjang 2023, Du Anyam telah mengirimkan 13 kontainer produk untuk memenuhi permintaan pasar domestik, dan internasional. Produk anyaman lontar dari NTT kini telah membanjiri 52 negara, dengan target penjualan lebih dari 450 ribu produk hingga 2028. Saat merenungi satu dekade perjalanan ini, Du Anyam tetap berkomitmen pada nilai-nilai inti seperti pemberdayaan perempuan, keberlanjutan, dan pelestarian budaya.

Perjalanan 10 tahun itu, juga menjadi bukti Du Anyam sebagai kewirausahaan sosial bisa bertahan sampai sekarang, dan teguh pada komitmen awal. ”Kami berkomitmen terus berinvestasi dalam pengembangan keterampilan para penganyam, memperluas pasar, dan berinovasi dalam produk-produk kami. Ke depan, kami akan terus berupaya berkontribusi pada ekonomi hijau yang berkelanjutan,” ucap Hanna.

Sementara itu, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika, mengatakan sejak menerima dukungan hibah dari DBS Foundation pada 2017, Du Anyam telah mampu memanfaatkan potensi besar untuk memberi dampak sosial positif melalui pemberdayaan perempuan, khususnya wilayah NTT. 

"Dengan dukungan DBS Foundation, Du Anyam mampu mewujudkan spark-nya memberikan dampak sosial secara positif, memberdayakan perempuan, meningkatkan taraf hidup perekonomian, dan mendorong keberlanjutan melalui praktik usaha yang bertanggung jawab," kata Mona Monika.

Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid mengatakan Du Anyam telah berperan nyata dalam pengembangan wirausaha perempuan Flores Timur. Du Anyam akan menjadi wadah dalam mendongkrak ekonomi mama Flores Timur. “Semoga Du Anyam dan perempuan Flores Timur makin inovatif dan kreatif dalam berkarya. Kami melalui Dinas Perkebunan akan membuat kebijakan penanaman kembali pohon lontar agar tidak punah, dan tumbuh sepanjang masa,” tegas Sulastri. (*)