Dua Bos Merdeka Battery (MBMA) Kompak Mundur, Ada Alasan?
Manajemen MBMA ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menyampaikan bahwa Devin Antonio Ridwan sebagai Presiden Direktur dan Andrew Phillip Starkey sebagai Direktur Perseroan telah mengundurkan diri.
Deny Greviartana Wijaya Corporate Secretary MBMA dalam keterangan tertulisnya Selasa (12/11) mengungkapkan bahwa Perseroan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Devin Antonio pada tanggal 11 November 2024. Pada saat bersamaan Andrew Phillip Starkey juga mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan.
" Selanjutnya Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan pengunduran diri tersebut sesuai regulasi OJK dalam POJK 33/2014," tulis Deny.
Sebagai informasi, Devin Antonio pernah bekerja sebagai Auditor di KAP Arthur Andersen (1996.1998) dan KAP Pricewaterhouse Coopers (1998.2000). Sejak tahun 2004 hingga 2008, Beliau menjabat sebagai Head of Corporate Planning & Strategy Department di PT Astra International Tbk.
Sementara itu Andrew Phillip Starkey diangkat sebagai Direktur MBMA pada 2023. Saat ini, Andrew juga menjabat sebagai Direktur di Grup MDKA, Provident Capital Partners, dan beberapa entitas anak perusahaan MBMA.
Deny menambahkan pengunduran diri ini tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha MBMA.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) didirikan pada tahun 2019 dengan nama PT Hamparan Logistik Nusantara. Perusahaan ini lalu menjadi anak perusahaan dari Merdeka Copper Gold dan berganti nama menjadi Merdeka Battery Materials. Perusahaan ini bergerak di industri pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik (EV/electronic vehicle).
Related News
Hati-hati! Pengelola Hotel Ini Sahamnya Dalam Pengawasan BEI
Melesat 103,9 Persen, SBMA Cetak Laba Rp9,7M di Kuartal III
Diam-diam! Warga Pondok Indah Ini Kuasai 10,3% Saham Produsen Antimo
Diborong Direksi, Saham RAJA Melonjak Lewati Level Rp2.000, Ada Apa?
Emiten TP Rachmat (DRMA) Incar Peluang Otomotif dan EV di 2025
TOBA Caplok Sembcorp Environment Rp4,77 Triliun, Ini Tujuannya